Sifat Allah Yang Wajib Kita Ketahui.
1.- Wujud (ada).
àAllah wajib bersifat Wujud (ada) - Mustahil Allah
bersifat ‘Adam (tidak ada).
<> Surat 7 Al-A’raf ayat 54 <>
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي
سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُغۡشِي ٱلَّيۡلَ
ٱلنَّهَارَ يَطۡلُبُهُۥ حَثِيثٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ
مُسَخَّرَٰتِۢ بِأَمۡرِهِۦٓۗ أَلَا لَهُ ٱلۡخَلۡقُ وَٱلۡأَمۡرُۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ
رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)
matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan
semesta alam.”
2.- Qidam (terdahulu).
àAllah wajib bersifat Qidam (terdahulu) - Mustahil
Allah bersifat Huduts (baru).
<> Surat 57 Al-Hadid ayat 3 <>
هُوَ ٱلۡأَوَّلُ وَٱلۡأٓخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلۡبَاطِنُۖ وَهُوَ
بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu.”
3.- Baqa (kekal).
àAllah wajib bersifat
Baqa (kekal) - Mustahil Allah bersifat Fana (binasa).
<> Surat 55 Ar-Rahman ayat 27 <>
وَيَبۡقَىٰ وَجۡهُ رَبِّكَ ذُو ٱلۡجَلَٰلِ وَٱلۡإِكۡرَامِ
“Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
4.- Mukhalafatuhu lil hawaadits (tidak sama dengan makhluk-Nya).
àAllah wajib bersifat Mukhalafatuhu lil hawaadits
(berbeda dengan makhluk-Nya) - Mustahil Allah bersifat Mumaatsalaatuhu lil
Hawaadits (sama dengan makhluk-Nya).
<> Surat 42 Asy-Syura ayat 11 <>
فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَٰمِ أَزۡوَٰجٗا
يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ
شَيۡءٞۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu
sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan
(pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu.Tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”
5.- Qiyamuhu Binafsihi (berdiri dengan sendiri-Nya).
àAllah wajib bersifat Qiyamuhu Binafsihi (berdiri
dengan sendiri-Nya) - Mustahil Allah bersifat Iftiqar (butuh) atau Ihtiyaju
(berhajat) pada makhluknya.
<> Surat 29 Al-‘Ankabut ayat 6 <>
وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفۡسِهِۦٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِيٌّ
عَنِ ٱلۡعَٰلَمِينَ
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah
untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
6.- Wahdaaniyah (satu).
àAllah wajib bersifat Wahdaaniyah (satu) - Mustahil
Allah bersifat Ta‘addud (banyak).
<> Surat 2 Al-Baqarah ayat 163 <>
وَإِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ
ٱلرَّحۡمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
<> Surat 23 Al-Mukminun ayat 91 <>
مَا ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ مِن وَلَدٖ وَمَا كَانَ مَعَهُۥ مِنۡ إِلَٰهٍۚ إِذٗا لَّذَهَبَ كُلُّ إِلَٰهِۢ بِمَا خَلَقَ
وَلَعَلَا بَعۡضُهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖۚ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan
(yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu
akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan
mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan
itu.”
7.- Qudrat (kuasa).
àAllah wajib bersifat
Qudrat (kuasa) - Mustahil Allah bersifat ‘Ajaz (lemah).
<> Surat Al-Baqarah ayat 20 <>
إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
“Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
8.- Iradah (berkehendak).
àAllah wajib bersifat Iradah (berkehendak) - Mustahil
Allah bersifat Karahah (terpaksa).
<> Surat 11 Huud ayat 107 <>
خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ إِلَّا مَا
شَآءَ رَبُّكَۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٞ لِّمَا يُرِيدُ
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika
Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap
apa yang Dia kehendaki.”
9.- ‘Ilmu (mengetahui).
àAllah wajib bersifat ‘Ilmu (mengetahui) - Mustahil
Allah bersifat Jahal (bodoh).
<> Surat Al-Baqarah ayat 231 <>
وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ
عَلِيمٞ
“Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.”
10.- Hayaat (hidup).
àAllah wajib bersifat
Hayaat (hidup) - Mustahil Allah bersifat Maut (mati).
<> Surat 25 Al-Furqan ayat 58 <>
وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡحَيِّ ٱلَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحۡ
بِحَمۡدِهِۦۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa
hamba-hamba-Nya.”
11.- Sama’ (mendengar).
àAllah wajib bersifat Sama’ (mendengar) - Mustahil
Allah bersifat Shamam (tuli).
<> Surat 2 Al-Baqarah ayat 256 <>
لَآ إِكۡرَاهَ فِي ٱلدِّينِۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَيِّۚ
فَمَن يَكۡفُرۡ
بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ
بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ
وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
12.- Bashar (melihat).
àAllah wajib bersifat
Bashar (melihat) - Mustahil Allah bersifat ‘Amaa (buta).
<> Surat 64 At-Taghabun ayat 2 <>
هُوَ ٱلَّذِي خَلَقَكُمۡ فَمِنكُمۡ كَافِرٞ وَمِنكُم مُّؤۡمِنٞۚ
وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ
“Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di
antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
<> Surat 49 Al-Hujurat ayat 18 <>
إِنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَٱللَّهُ
بَصِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
13.- Kalam (berkata-kata).
àAllah wajib bersifat Kalam (berkata-kata) - Mustahil
Allah bersifat Bakam (bisu).
<> Surat 4 An-Nisa ayat 164 <>
وَرُسُلٗا قَدۡ قَصَصۡنَٰهُمۡ عَلَيۡكَ مِن قَبۡلُ وَرُسُلٗا لَّمۡ
نَقۡصُصۡهُمۡ عَلَيۡكَۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكۡلِيمٗا
“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu,dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”
14.- Qadirun (Yang Kuasa).
àAllah wajib bersifat Qadirun (Yang Kuasa) - Mustahil
Allah bersifat ‘Ajizun (Yang Lemah).
15.- Muriidun (Yang Berkehendak).
àAllah wajib bersifat
Muridun (Yang Berkehendak) - Mustahil Allah bersifat Mukrahun (Yang Terpaksa).
16.- ‘Aalimun (Yang Mengetahui).
àAllah wajib bersifat ‘Aalimun (Yang Mengetahui) - Mustahil
Allah bersifat Jahilun (Yang Bodoh).
17.- Hayyun (Yang Hidup).
àAllah wajib bersifat Hayyun (Yang Hidup) - Mustahil Allah bersifat Mayyitun (Yang
Mati).
18.- Samii’un (Yang Mendengar).
àAllah wajib bersifat Samii’un (Yang Mendengar) - Mustahil
Allah bersifat Ashammu (Yang Tuli).
19.- Bashiirun (Yang Melihat).
àAllah wajib bersifat
Bashiirun (Yang Melihat) - Mustahil Allah bersifat A’maa (Yang Buta).
20.- Mutakallimun (Yang Berkata-kata).
àAllah wajib bersifat
Mutakallimun (Yang Berkata-kata) - Mustahil Allah bersifat Abkamu (Yang Bisu).
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik