ALLAH SAYANG PADAMU
Di dalam ayat Al-Qur’an ada disebutkan kata “Al-Awwabîn”
رَّبُّكُمۡ أَعۡلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمۡۚ إِن تَكُونُواْ صَٰلِحِينَ فَإِنَّهُۥ كَانَ لِلۡأَوَّٰبِينَ غَفُورٗا
“Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.”
(Al-Isra’ [17] ayat 25).
Pertanyaannya, siapakah itu Awwabin?
Tidak lain mereka adalah orang-orang yang apabila berbuat kesalahan, maka
mereka segera beristighfar kepada Allahu subhânahu wa ta‘âlâ, mereka adalah
orang-orang yang selalu kembali kepada Allahu ta‘âlâ, mereka adalah orang-orang
yang apabila setiap kali berbuat kesalahan, maka mereka pun segera kembali
kepada Allah. Tidaklah usah malu untuk kembali kepada Allah!!
Apabila kita malu kepada manusia, iya boleh jadi demikian. Semisal, kita ini
pernah berbuat salah kepada seseorang, lalu kita malu untuk datang kepadanya.
Itu wajar.
Namun, untuk datang kepada Allah, kembali (taubat) kepada Allah, maka kita
tidaklah usah merasa malu.
Disebutkan dalam suatu riwayat bahwa ada seorang yang berbuat kesalahan,
ketika ia berbuat kesalahan lalu ia pun beristighfar.
Maka Allahu ta‘âlâ katakan, “ALIMA ‘ABDÎ, Hamba-Ku tau, bahwa
sesungguhnya tidak ada yang bisa memberi ampunan kecuali Aku.”
Allahu ta‘âlâ katakan lagi, “Karena itulah ia datang kepadaKu.”
Tetapi, selang beberapa saat orang tadi berbuat kesalahan lagi, lalu ia pun beristighfar.
Maka Allahu ta‘âlâ katakan, “‘ALIMA ‘ABDÎ ANNAHU LÂ YAGHFIRUDZ-DZUNÛB ILLALLÂH, Bahwa hamba-Ku ini tau tidak ada yang bisa mengampuni kecuali Aku (Allahu subhânahu wa ta‘âlâ), maka Aku terima lagi permintaan maafnya dan aku ampuni orang yang semacam ini.”
Masya Allah.
Allahu ta‘âlâ katakan lagi, “Karena itulah ia datang kepadaKu.”
Tetapi, selang beberapa saat orang tadi berbuat kesalahan lagi, lalu ia pun beristighfar.
Maka Allahu ta‘âlâ katakan, “‘ALIMA ‘ABDÎ ANNAHU LÂ YAGHFIRUDZ-DZUNÛB ILLALLÂH, Bahwa hamba-Ku ini tau tidak ada yang bisa mengampuni kecuali Aku (Allahu subhânahu wa ta‘âlâ), maka Aku terima lagi permintaan maafnya dan aku ampuni orang yang semacam ini.”
Masya Allah.
Belum sampai di situ, ternyata untuk yang ketiga kalinya orang tadi
berbuat kesalahan lagi dan ia pun minta ampunan (istighfar) kepada Allahu
ta‘âlâ.
Maka Allah pun menjelaskan hamba-Nya itu, “Hamba-Ku tau tidak ada yang bisa
mengampuni kecuali Aku, maka saat ini Aku ampuni dosanya dan setiap kali dia
berbuat kesalahan dan meminta ampunan kepada Aku, pasti Aku akan ampuni.”
Masya Allah wa Tabarakallâhu ta‘âlâ. Artinya, dalam hal ini betapa menunjukkan kepada kita semua bahwasanya Allahu subhânahu wa ta‘âlâ adalah Maha Pengampun, karena itu janganlah kita merasa malu untuk kembali lagi kepada Allahu ta‘âlâ, selama kita ini tidak memperolok-olok Allah, mempermainkan Allah, maka selama tidak ada niatan yang semacam itu, Allah ta‘âlâ pun pasti akan membuka pintu taubat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang mau kembali kepadaNya.
Masya Allah wa Tabarakallâhu ta‘âlâ. Artinya, dalam hal ini betapa menunjukkan kepada kita semua bahwasanya Allahu subhânahu wa ta‘âlâ adalah Maha Pengampun, karena itu janganlah kita merasa malu untuk kembali lagi kepada Allahu ta‘âlâ, selama kita ini tidak memperolok-olok Allah, mempermainkan Allah, maka selama tidak ada niatan yang semacam itu, Allah ta‘âlâ pun pasti akan membuka pintu taubat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang mau kembali kepadaNya.
Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةٗ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِي ٱللَّهُ ٱلنَّبِيَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥۖ نُورُهُمۡ يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَبِأَيۡمَٰنِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".
(At-Tahrim [66] ayat 8).
Rasulullah SAW bersabda mengenai Keutamaan Taubat.
قال النبي صلى الله عليه وسلم التائب من الذنب كمن لاذنب له والمستغفر
من الذنب وهو مقيم عليه كالمستهزئ بربه
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Orang yang bertaubat dari dosanya itu
seperti orang yang tanpa dosa sama sekali dan orang yang meminta ampun dari
dosanya sedangkan dia tetap menjalankannya itu bagaikan orang yang mengejek
Tuhannya.” (HR. Baihaqi dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas).
قال صلى الله عليه وسلم الندم توبة والتائب من الذنب كمن لا ذنب له
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Penyesalan itu taubat dan orang yang
bertaubat dari dosa itu seperti orang yang tanpa dosa.” (HR. Thabrani dan
Abu Nu’aim dari Ibnu Sa’id Al-Anshari).
قال صلى الله عليه وسلم ما من شيء أحب إلى الله تعالى من شاب تائب وما
من شيء أبغض إلى الله تعالى من شيخ مقيم على معاصيه
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai oleh
Allah daripada anak muda yang bertaubat dan tidak ada sesuatu yang lebih
dibenci oleh Allah daripada orang tua yang tetap menjalankan maksiat.” (HR.
Abu Mudhafar dari Salman Al-Farisi).
قال صلى الله عليه وسلم لكل شيء حلية وحلية الذنوب التوبة
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Setiap sesuatu ada perhiasannya dan perhiasan dosa-dosa adalah taubat.”
“Setiap sesuatu ada perhiasannya dan perhiasan dosa-dosa adalah taubat.”
قال صلى الله عليه وسلم لكل شيء دواء ودواء الذنوب التوبة
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Setiap sesuatu itu ada obatnya dan obatnya
dosa adalah taubat.”
قال صلى الله عليه وسلم التوبة تهدم الحوبة
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Taubat merobohkan kesalahan.”
قال صلى الله عليه وسلم توبوا إلى الله فإنى أتوب إليه كل يوم مائة مرة
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepadanya setiap hari seratus kali.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar Al-Khaththab).
قال صلى الله عليه وسلم توبوا إلى الله ولا تيأسوا فإن اليأس كفر
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Bertaubatlah kamu kepada Allah dan jangan
berputus asa karena sesungguhnya putus asa (dari rahmat Allah) itu kufur.”
قال صلى الله عليه وسلم عجلوا بالتوبة قبل الموت وعملوا بالصلاة قبل
الفوت
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Segeralah kamu bertaubat sebelum mati dan
segeralah shalat sebelum habis waktunya.”
قال صلى الله عليه وسلم توبوا إلى ربكم قبل أن تموتوا
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Bertaubatlah kamu kepada Tuhanmu sebelum
kamu mati.”
Wallahu A’lam.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik