Monday, 16 May 2016

Cara Memanggil Nabi Muhammad SAW


 

Cara Memanggil Nabi Muhammad SAW

 Nabi Muhammad adalah seorang utusan Allah yang merupakan penutup segala Nabi dan Rasul. Berkat adanya junjungan kita yaitu Muhammad ibnu Abdullah, maka umat manusia menjadi mulia.

Bagaimanakah cara memanggil Nabi Muhammad yang benar?

Berikut sedikit ulasannya.

Didalam Surah An-Nur ayat 63, sebagai berikut:


لَّا تَجۡعَلُواْ دُعَآءَ ٱلرَّسُولِ بَيۡنَكُمۡ كَدُعَآءِ بَعۡضِكُم بَعۡضٗاۚ قَدۡ يَعۡلَمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنكُمۡ لِوَاذٗاۚ فَلۡيَحۡذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ يُصِيبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ


Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”

(Surah An-Nur ayat 63)

 


Sekarang coba dibaca di Hasyiyah Ash-Shawiy 'ala Tafsir Al-Jalalaini, juz 3 halaman 184, tentang tafsir Surah An-Nur ayat ke-63:


لَّا تَجۡعَلُواْ دُعَآءَ ٱلرَّسُولِ بَيۡنَكُمۡ كَدُعَآءِ بَعۡضِكُم بَعۡضٗاۚ


“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain).”


Tafsir Al-Jalalaini:


بأن تقولوا يا محمد بل قولوا يا نبي الله يا رسول الله فى لئن وتواضع وخفض صوت


Dengan cara kamu ucapkan: "hai Muhammad", tetapi ucapkanlah: "hai Nabi Allah", "hai utusan Allah", dengan cara lemah-lembut, merendahkan diri dan rendah suara.


Tafsir Ash-Shawi:


أى نداءه بمعنى لا تنادوه باسمه فتقولوا يا محمد ، ولا بكنيته يا أبا القاسم ، بل نادوه وخاطبوه بالتعظيم والتكريم والتوقير بأن تقولوا : يا رسول الله ، يا نبي الله ، يا إمام المرسلين ، يا رسول رب العالمين ، يا خاتم النبيين ، وغير ذلك ، واستفيد من الآية أنه لا يجوز نداء النبي بغير ما يفيد التعظيم ، لا فى حياته ولا بعد وفاته ، فبهذا يعلم أن من استخف بجنابه صلى الله عليه وسلم فهو كافر ملعون فى الدنيا والآخرة


Artinya memanggilnya dengan makna: Janganlah kamu memanggilnya dengan namanya, kamu ucapkan: "hai Muhammad", dan jangan dengan cara memanggil kuniyahnya, kamu ucapkan: "hai Abal-Qasim", tetapi panggillah kepadanya dan hadapkan perkataan kepadanya dengan penuh hormat, kemuliaan dan peng-agung-an, dengan cara kamu ucapkan: "hai utusan Allah", "hai Nabi Allah", "hai Pemimpin segala Rasul", "hai utusan Tuhan seluruh alam", "hai Penutup segala Nabi", dan selain demikian, dan menjadi faedah dari ayat tersebut bahwa sesungguhnya tidak boleh memanggil Nabi Muhammad dengan selain yang memberi faedah peng-agung-an baik pada masa hidupnya dan sesudah wafatnya.
Maka berdasarkan ayat ini dapat diketahui bahwa siapa saja yang membuat rasa takut dengan cara menjauhkan diri dari Nabi Muhammad SAW, maka orang tersebut adalah kafir yang terlaknat di dunia dan akhirat.


Lihat:
Hasyiyah Ash-Shawi 'ala Tafsir Al-Jalalaini, juz 3 halaman 184 (Penerbit Al-Haramain) tentang tafsir Surah An-Nur ayat ke-63.

 

Tentang penggunaan kata “Sayyidina” kepada Nabi Muhammad SAW, di dalam Kitab Fathul Mu'in - Hasyiyah I'anatuth-Thalibin juz 1 halaman 172:


ولا بأس بزيادة سيدنا قبل محمد


Tidak mengapa menambahkan Sayyidina di depan kata Muhammad,


Disebutkan didalam Hasyiyah I’anatuth-Thalibin:


قوله ولا بأس بزيادة سيدنا قبل محمد بل هى الأولى كما تقدم


Pada perkataannya: “dan tidak mengapa menambahkan Sayyidina di depan kata Muhammad”, bahkan itu adalah lebih utama sebagaimana yang tersebut sebelumnya.


Lihat:

Kitab Fathul Mu'in - Hasyiyah I'anatuth-Thalibin juz 1 halaman 172.

Anonymous Web Developer

Blog idiots yg membahas tentang pengetahuan, tentang islam , multimedia , graphic design dan photography.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan baik