Sunday, 8 May 2016

Mengenal Matan Safinah An-Naja ( Terjemahan Bahasa Indonesia )


bujairimi.blogspot.co.id
Matan Safinah An-Naja
Karangan
Salim Bin Samair Al-Hadhramiy


بسم الله الرحمن الرحيم
 الحمد لله رب العالمين ، و به نستعين على أمور الدنيا و الدين ، و صلى الله و سلم على سيدنا محمد خاتم النبيين ، و أله و صحبه أجمعين ، و لا حول و لا قوة إلا بالله العلي العظيم

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
"Segala jenis puji itu khusus untuk Allah Tuhan Pemelihara seluruh alam, dan kepada-Nya kita mohon pertolongan atas segala perkara urusan dunia dan urusan agama,dan telah di beri rahmat oleh Allah dan telah di beri kesejahteraan atas Tuan kami Muhammad penutup segala nabi, dan atas keluarganya dan sahabatnya semua,dan tidak ada kekuasaan dan kekuatan selain dari kekuasaan dan kekuatan dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Yang Maha Agung."

فصل : أركان الإسلام خمسة : شهادة أن لا إله إلا الله و أن محمدا رسول الله ، و إقام الصلاة ، و ايتاء الزكاة و صوم رمضان ، و حج البيت من استطاع إليه سبيلا

Rukun Islam itu ada lima:
[1]. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa sungguh Muhammad itu utusan Allah.
[2]. Mendirikan shalat.
[3]. Menunaikan zakat.
[4]. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
[5]. Melakukan ibadah haji ke rumah Allah bagi orang yang telah mampu.

 
فصل : أركان الإيمان ستة : أن تؤمن بالله ، و ملائكته و كتبه ، و رسوله ، و باليوم الآخر ، و بالقدر خيره و شره من الله تعالى

Rukun Iman itu ada enam perkara:
[1]. Beriman kepada Allah.
[2]. Beriman kepada malaikat-Nya.
[3]. Beriman kepada kitab-kitab-Nya.
[4]. Beriman kepada utusan-utusan-Nya.
[5]. Beriman kepada hari akhir.
[6]. Beriman kepada ketentuan baiknya dan buruknya dari ketentuan Allah Yang Maha Tinggi.

فصل : و معنى لا إله إلا الله ؛ لا معبود بحق فى الوجود إلا الله

"Makna La ilaha illallah itu adalah tidak ada Dzat yang disembah dengan sebenarnya pada kenyataan kecuali Allah."

  فصل : علامات البلوغ ثلاث ؛ تمام خمس عشرة سنة فى الذكر و الأنثى ، و الإحتلام فى الذكر و الأنثى لتسع سنين ، و الحيض فى الأنثى لتسع سنين

Tanda-tanda baligh itu ada tiga:
[1]. Sempurna berusia lima belas tahun pada laki-laki dan perempuan.
[2]. Bermimpi pada laki-laki dan perempuan yang telah berusia sembilan tahun.
[3]. Haid (datang bulan) pada perempuan yang telah berusia sembilan tahun.

فصل : شروط أجزاء الحجر ثمانية ؛ أن يكون بثلاثة أحجار ، و أن ينقي المحل ، و أن لا يجف النجس ، و لا ينتقل ، و لا يطرأ عليه آخر ، و لا يجاوز صفحته و حشفته ، و لا يصيبه ماء ، وأن تكون الأحجار طاهرة

Syarat-syarat boleh bersuci dengan menggunakan batu itu ada delapan:
[1]. Bahwa dengan menggunakan tiga buah batu.
[2]. Bahwa dapat membersihkan tempat (keluar kotoran).
[3]. Bahwa kotoran itu belum kering.
[4]. Bahwa kotoran itu tidak berpindah tempat.
[5]. Tidak terkena kotoran yang lain atasnya.
[6]. Kotoran tidak melewati dari pantatnya dan kemaluannya.
[7]. Kotoran tidak terkena air.
[8]. Bahwa batu yang digunakan untuk bersuci itu adalah batu yang suci (belum pernah digunakan sebelumnya).

فصل : فروض الوضوء ستة ؛ الأول ؛ النية ، الثاني ؛ غسل الوجه ، الثالث ؛ غسل اليدين مع المرفقين ، الرابع ؛ مسح شيء من الرأس ، الخامس ؛ غسل الرجلين مع الكعبين ، السادس ؛ الترتيب

Fardhu wudhu itu ada enam:
Pertama: Niat.
Kedua: Membasuh muka.
Ketiga: Membasuh dua tangan beserta dua siku.
Keempat: Membasuh sesuatu daripada kepala.
Kelima: Membasuh dua kaki beserta dua mata kaki.
Keenam: Tertib.

فصل : النية قصد الشيء مقترنا بفعله ، و محلها القلب ، و التلفظ بها سنة ، و وقتها عند غسل أول جزء من الوجه ، و الترتيب أن لا يقدم عضو على عضو

Niat itu adalah sengaja sesuatu secara bersamaan dengan mengerjakannya,dan tempat niat itu adalah didalam hati,dan mengucapkan lafal niat itu adalah sunnah,dan waktu berniat itu adalah ketika membasuh permulaan bagian daripada muka,tertib itu adalah bahwa tidak terdahului satu anggota (pertama) atas anggota (kedua).


 
فصل : الماء قليل و كثير ، القليل ؛ ما دون القلتين ، و الكثير ؛ قلتان فأكثر ، القليل يتنجس بوقوع النجاسة فيه و إن لم يتغير ، و الماء الكثير لا يتنجس إلا إذا تغير طعمه أو لونه أو ريحه

Air yang sedikit dan air yang banyak.Air yang sedikit itu adalah air yang kurang dari dua qullah,dan air yang banyak itu adalah air yang sampai dua qullah atau lebih dari dua qullah,air yang sedikit itu dapat menjadi bernajis dengan sebab jatuh najis ke dalamnya, meskipun air itu tidak berubah,an air yang banyak itu tidak dapat menjadi bernajis kecuali apabila telah berubah rasanya atau warnanya atau baunya.

فصل : موجبات الغسل ستة ؛ إيلاج الحشفة فى الفرج ، و خروج المني ، و الحيض ، و النفاس ، و الولادة و الموت

Yang mewajibkan mandi itu ada enam:
[1]. Masuk penis ke dalam vagina.
[2]. Keluar sperma.
[3]. Haid (datang bulan).
[4]. Nifas.
[5]. Melahirkan.
[6]. Mati.

فصل : فروض الغسل اثنان ؛ النية ، و تعميم البدن بالماء

Fardlu mandi itu ada dua:
[1]. Niat.
[2]. Meratakan badan dengan air.

فصل : شروط الوضوء عشرة ؛ الإسلام ، و التمييز ، و النقاء عن الحيض و النفاس ، و عما يمنع وصول الماء إلى البشرة ، و أن لا يكون على العضو ما يغير الماء ، و العلم بفرضيته ، و أن لا يعتقد فرضا من فروضه سنة ، و الماء الطهور ، و دخول الوقت ، و الموالاة لدائم الحدث

Syarat-syarat wudlu itu ada sepuluh:
[1]. Islam.
[2]. Tamyiz (telah bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk).
[3]. Suci daripada haid dan nifas.
[4]. Suci daripada apa saja yang dapat mencegah sampai air kepada kulit.
[5]. Bahwa tidak ada di atas anggota badan itu sesuatu yang dapat berubah air.
[6]. Mengetahui tentang fardlu wudlu.
[7]. Bahwa tidak meyakini akan salah satu fardlu nya sebagai sunnah.
[8]. Air yang suci menyucikan.
[9]. Masuk waktu.
[10]. Berturut-turut untuk orang yang selalu berhadats.

 
فصل : نواقض الوضوء أربعة أشياء ؛ الأول ؛ الخارج من أحد السبيلين من قبل أو دبر ريح أو غيره إلا المني ، الثاني ؛ زوال العقل بنوم أو غيره إلا نوم قاعد ممكن مقعده من الأرض ، الثالث ؛ التقاء بشرتي رجل و امرأة كبيرين أجنبيين من غير حائل ، الرابع ؛ مس قبل الآدمي أو حلقة دبره ببطن الراحة أو بطون الأصابع

Yang membatalkan wudlu itu ada empat perkara:
Pertama: Keluar angin atau lainnya dari salah satu dua jalan yaitu dari qubul atau dubur, kecuali yang keluar itu sperma.
Kedua: Hilang akal dengan sebab tidur atau hilang akal bukan karena tidur, kecuali tidur orang yang duduk yang tetap pada tempat duduknya di tanah (lantai).
Ketiga: Bertemu dua kulit laki-laki dan perempuan yang keduanya sama-sama telah dewasa, yang keduanya sama-sama ajnabi (bukan mahram) yang bertemu dengan tanpa alat pemisah.
Keempat: Menyentuh qubul manusia atau lobang dubur manusia dengan bagian depan telapak tangan atau perut jari tangan.

فصل : من انتقض وضوءه حرم عليه أربعة أشياء ؛ الصلاة ، و الطواف ، و مس المصحف و حمله

Barang siapa yang telah menjadi batal wudlu nya, maka haram atasnya empat perkara:
[1]. Shalat.
[2]. Thawaf (mengelilingi Ka’bah).
[3]. Menyentuh mushaf (lembar Alqur’an).
[4]. Membawa Alqur’an.

و يحرم على الجنب ستة أشياء ؛ الصلاة ، و الطواف ، و مس المصحف ، و حمله ، و اللبث فى المسجد ، و قرأة القرآن

Dan haram atas orang yang junub enam perkara:
[1]. Shalat.
[2]. Thawaf (mengelilingi Ka’bah).
[3]. Menyentuh mushaf (lembar Alqur’an).
[4]. Membawa Alqur’an.
[5]. Mendiami didalam masjid.
[6]. Membaca Alqur’an.

و يحرم بالحيض عشرة أشياء ؛ الصلاة ، و الطواف ، و مس المصحف ، و حمله ، و اللبث فى المسجد ، و قرأة القرآن ، و الصوم ، و الطلاق . و المرور فى المسجد إن خافت تلويثه ، و الإستمتاع بما بين السرة و الركبة

Dan haram dengan sebab haid (datang bulan) sepuluh perkara:
[1]. Shalat.
[2]. Thawaf (mengelilingi Ka’bah).
[3]. Menyentuh mushaf (lembar Alqur’an).
[4]. Membawa Alqur’an.
[5]. Mendiami di dalam masjid.
[6]. Membaca Alqur’an.
[7]. Berpuasa.
[8]. Thalaq (bercerai).
[9]. Berjalan di dalam masjid jika khawatir melumurinya.
[10]. Bercumbu dengan apa yang ada diantara pusat dan paha.

 
فصل : أسباب التيمم ثلاثة ؛ فقد الماء ، و المرض ، والإحتياج إليه لعطش حيوان محترم

Sebab-sebab tayammum itu ada tiga:
[1]. Tidak ada air.
[2]. Sakit.
[3]. Dibutuhkan kepada air untuk memuaskan rasa haus hewan yang dihormati.

غير المحترم ستة ؛ تارك الصلاة ، و الزاني المحصن ، و المرتد ، و الكافر الحربى ، و الكلب العقور ، و الخنزير

Hewan yang tidak dihormati itu ada enam:
[1]. Orang yang meninggalkan shalat.
[2]. Orang berzina yang muhshan (yaitu lelaki yang mempunyai istri yang sah lalu berzina dengan    perempuan yang lain, dan perempuan yang mempunyai suami yang sah lalu berzina dengan lelaki yang lain).
[3]. Orang yang murtad (keluar dari agama Islam).
[4]. Kafir harbi (yang wajib diperangi).
[5]. Anjing liar.
[6]. Babi.

فصل : شروط التيمم عشرة ؛ أن يكون بتراب ، و أن يكون التراب طاهرا ، و أن لا يكون مستعملا ، و أن لا يخالطه دقيق و نحوه ، و أن يقصده ، و أن يمسح وجهه و يديه بضربتين ، و أن يزيل النجاسة اولا ، و أن يجتهد فى القبلة قبله ، و أن يكون التيمم بعد دخول الوقت ، و أن يتيمم لكل فرض


Syarat-syarat tayammum itu ada sepuluh:
[1]. Bahwa bertayammum itu mesti dengan menggunakan tanah.
[2]. Bahwa tanah itu adalah yang suci.
[3]. Bahwa tanah itu bukan yang pernah dipakai (sebelumnya).
[4]. Bahwa tanah itu tidak bercampur dengan tepung dan seumpamanya.
[5]. Bahwa tayammum itu di sengaja.
[6]. Bahwa di usapkan mukanya dan dua tangannya dua kali (masing-masing satu kali).
[7]. Bahwa dihilangkan najis (kotoran) pada permulaannya.
[8]. Bahwa bersungguh-sungguh dalam mencari qiblat sebelum bertayammum.
[9]. Bahwa bertayammum itu sesudah masuk waktu shalat.
[10]. Bahwa satu kali bertayammum itu untuk tiap-tiap satu kali ibadah fardlu.

فصل : فروض التيمم خمسة ؛ الأول ؛ نقل التراب ، الثاني ؛ النية . الثالث ؛ مسح الوجه ، الرابع ؛ مسح اليدين إلى المرفقين ، الخامس ؛ الترتيب بين المسحتين

Fardhu tayammum itu ada lima:
Pertama: Mengambil tanah.
Kedua: Niat.
Ketiga: Mengusap muka.
Keempat: Mengusap dua tangan sampai dua siku.
Kelima: Tertib diantara dua kali usapan.

فصل : مبطلات التيمم ثلاثة ؛ ما أبطل الوضوء ، و الردة ، و توهم الماء إن تيمم لفقده

Yang membatalkan tayammum itu ada tiga:
[1]. Apa saja yang dapat membatalkan wudhu.
[2]. Riddah (murtad, keluar dari agama Islam).
[3]. Menganggap ada air, jika bertayammum itu karena tadinya tidak ada air.

  فصل : الذي يطهر من النجاسات ثلاث ؛ الخمر إذا تخللت بنفسها ، و جلد الميتة إذا دبغ ، و ما صار حيوانا

Benda najis yang dapat menjadi suci itu ada tiga macam:
[1]. Arak, apabila telah menjadi cuka dengan sendirinya.
[2]. Kulit bangkai, apabila telah disamak.
[3]. Apa saja yang menjadi hewan.

فصل : النجاسات ثلاث ، مغلظة ، و مخففة ، و متوسطة ، المغلظة ؛ نجاسة الكلب و الخنزير و فرع أحد هما ، و المخففة ؛ بول الصبي الذي لم يطعم غير اللبن و لم يبلغ الحولين ، و المتوسطة سائر النجاسات

Najis itu ada tiga macam:
[1]. Najis yang berat.
[2]. Najis yang ringan.
[3]. Najis yang sedang.
Najis yang berat itu adalah najis anjing dan babi dan anak (keturunan) salah satu keduanya.
Najis yang ringan itu adalah kencing bayi laki-laki yang belum diberikan makanan selain susu, dan belum sampai umur dua tahun.
Najis yang sedang itu adalah najis selainnya.

فصل : المغلظة تطهر بسبع غسلات بعد إزالة عينها إحداهن بتراب ، و المخففة تطهر برش الماء عليها مع الغلبة و إزالة عينها ، و المتوسطة تنقسم على قسمين ؛ عينية و حكمية ، العينية التى لها لون و ريح و طعم فلا بد من إزالة لونها و ريحها و طعمها ، و الحكمية التى لا لون و لا ريح و لا طعم لها ، يكفيك جري الماء عليها


Najis yang berat itu dapat menjadi suci dengan tujuh kali basuhan setelah hilang benda najisnya, salah satunya itu dengan menggunakan tanah (bercampur dengan air).
Najis yang ringan itu dapat menjadi suci dengan cara mengguyurkan air di atasnya dengan rata dan dengan hilang benda najisnya.
Najis yang sedang itu terbagi atas dua bagian:
[1]. Najis ‘ainiyah.
[2]. Najis hukmiyah.
Najis ‘ainiyah itu adalah yang ada padanya warna, bau, dan rasa.
Maka mesti di hilangkan warnanya, baunya dan rasanya.
Najis hukmiyah itu adalah yang tidak ada warna, tidak ada bau dan tidak ada rasa padanya, maka cukup mengalirkan air ke atasnya.

فصل : أقل الحيض يوم و ليلة ، و غالبه ست أو سبع
  و أكثره خمسة عشر يوما بلياليها

Sekurang-kurangnya haid (datang bulan) itu adalah sehari dan semalam.
Kebiasaannya itu adalah enam hari atau tujuh hari.
Dan paling lamanya itu adalah lima belas hari beserta malamnya.

أقل الطهر بين الحيضتين خمسة عشر يوما ، و غالبه أربعة و عشرون يوما أو ثلاثة و عشرون يوما ، و لا حد لأكثره

Sekurang-kurangnya suci diantara dua kali haid (datang bulan) itu adalah lima belas hari.
Kebiasaannya itu adalah [2][4] hari atau [2][3] hari,dan tidak ada batasan waktu untuk paling lamanya.

أقل النفاس مجة ، وغالبه أربعون يوما ، و أكثره ستون يوما

Sekurang-kurangnya nifas itu adalah sekali keluar dalam waktu sekejap mata.
Kebiasaannya itu adalah [4]0 hari,dan paling lamanya itu adalah [6]0 hari.

  فصل : اعذار الصلاة اثنان : النوم و النسيان

Udzur shalat itu ada dua macam:
[1]. Tidur.
[2]. Lupa.

  فصل : شروط الصلاة ثمانية : طهارة الحدثين ، و الطهارة عن النجاسة فى الثوب و البدن و المكان ، و ستر العورة ، و استقبال القبلة ، و دخول الوقت ، و العلم بفرضيتها ، و أن لا يعتقد من فروضها سنة ، و اجتناب المبطلات

Syarat-syarat shalat itu ada delapan:
[1]. Suci daripada dua macam hadast (besar dan kecil).
[2]. Suci daripada najis pada pakaian, pada badan, dan pada tempat.
[3]. Menutup aurat.
[4]. Menghadap ke arah kiblat.
[5]. Masuk waktu.
[6]. Mengetahui tentang fardlu-nya.
 [7]. Bahwa tidak meyakini yang fardlu dari segala fardlu-nya sebagai yang sunnah.
 [8]. Menjauhi segala sesuatu yang dapat menyebabkan batal shalat.

الأحداث اثنان ؛ أصغر و أكبر ، فالأصغر ما أوجب الوضوء ، و الأكبر ما أوجب الغسل

Hadats itu ada dua macam:
[1]. Hadats kecil.
[2]. Hadats besar.
Maka hadats kecil itu adalah yang mewajibkan wudlu.,dan hadats besar itu adalah yang mewajibkan mandi.

العورات اربع ؛ عورة الرجل مطلقا و الأمة فى الصلاة ما بين السرة و الركبة ، و عورة الحرة فى الصلاة جميع بدنها ما سوى الوجه و الكفين ، و عورة الحرة و الأمة عند الأجانب جميع البدن و عند محارمهما و النساء ما بين السرة و الركبة

'Aurat itu ada empat macam:
[1]. ‘Aurat lelaki secara umum dan ‘aurat perempuan hamba sahaya di dalam shalat itu adalah diantara pusat dan paha.
[2]. ‘Aurat perempuan merdeka di dalam shalat itu adalah seluruh badannya, kecuali muka dan telapak tangan.
[3]. ‘Aurat perempuan merdeka dan perempuan hamba sahaya ketika bersama lelaki ajnabi (bukan mahram) itu adalah seluruh badan.
[4]. ‘Aurat perempuan merdeka dan perempuan hamba sahaya ketika bersama mahramnya, dan ketika bersama sesama perempuan itu adalah diantara pusat dan paha.

فصل : أركان الصلاة سبعة عشر ؛ الأول : النية ، الثاني : تكبيرة الإحرام ، الثالث : القيام على القادر فى الفرض ، الرابع : قرأة الفاتحة ، الخامس : الركوع ، السادس : الطمأنينة فيه ، السابع : الاعتدال ، الثامن : الطمأنينة فيه ، التاسع : السجود مرتين ، العاشر : الطمأنينة فيه ، الحادى عشر : الجلوس بين السجدتين ، الثاني عشر : الطمأنينة فيه ، الثالث عشر : التشهد الاخير ، الرابع عشر : القعود فيه ، الخامس عشر : الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه ، السادس عشر : السلام ، السابع عشر : الترتيب

Rukun-rukun shalat itu ada tujuh belas:
Pertama: Niat.
Kedua: Takbiratul ihram.
Ketiga: Berdiri untuk orang yang mampu pada shalat fardhu.
Keempat: Membaca Al-Fatihah.
Kelima: Ruku’.
Keenam: Thuma’ninah didalam ruku’.
Ketujuh: I’tidal.
Kedelapan: Thuma’ninah didalam i’tidal.
Kesembilan: Sujud dua kali.
Kesepuluh: Thuma’ninah didalam sujud.
Kesebelas: Duduk diantara dua kali sujud.
Kedua belas: Thuma’ninah didalam duduk diantara dua kali sujud.
Ketiga belas: Tasyahud akhir.
Keempat belas: Duduk pada tasyahud akhir.
Kelima belas: Selawat kepada nabi Muhammad SAW pada duduk tasyahud akhir.
Keenam belas: Salam.
Ketujuh belas: Tertib.

  فصل : النية ثلاث درجات : إن كانت الصلاة فرضا وجب قصد الفعل و التعيين و الفرضية ، و إن كنت نافلة مؤقتة كراتبة أو ذات سبب وجب قصد الفعل و التعيين ، و إن كنت نافلة مطلقة وجب قصد الفعل فقط ، الفعل : أصلي ، و التعيين : ظهرا أو عصرا ، و الفرضية : فرضا

Niat itu ada tiga derajat:
[1]. Jika shalat itu adalah fardhu, maka wajib di qashad (sengaja) melakukan, wajib ta’yin (menentukan), dan wajib fardhiyah (menyebut fardhu).
[2]. Jika shalat itu adalah sunnah yang berwaktu seperti rawatib atau mempunyai sebab, maka wajib di qashad (sengaja) melakukan dan wajib ta’yin (menentukan).
[3]. Jika shalat itu adalah sunnah umum, maka wajib di qashad (sengaja) melakukan saja.
Qashad (sengaja) melakukan:

أصلى
Ushalli = Saya sengaja melakukan shalat.
Ta’yin (menentukan): 
ظهرا أو عصرا
Dhuhur atau ‘ashar.
Fardhiyah (menyebut fardhu):
فرضا
Fardha.
Contoh niat shalat fardhu dhuhur:
أصلى فرضا الظهر
Ushalli fardha-dh-dhuhri.
“Sengaja saya melakukan shalat fardhu dhuhur”.

 
فصل : شروط تكبيرة الإحرام ستة عشر : أن تقع حالة القيام فى الفرض ، و أن تكون بالعربية ، و أن تكون بلفظ الجلالة و بلفظ أكبر ، و الترتيب بين اللفظين ، و أن لا يمد همزة الجلالة ، و عدم مد باء أكبر ، و أن لا يشدد الباء ، و أن لا يزيد واوا ساكنة أو متحركة بين الكلمتين ، و أن لا يزيد واوا قبل الجلالة ، و أن لا يقف بين كلمتى التكبير وقفة طويلة و لا قصيرة ، و أن يسمع نفسه جميع حروفها ، و دخول الوقت فى المؤقت ، و إيقاعها حال الإستقبال ، و أن لا يخل بحرف من حروفها ، و تأخير تكبيرة المأموم عن تكبيرة الامام

Syarat-syarat takbiratul ihram itu ada enam belas:
[1]. Dilakukan dengan keadaan berdiri pada shalat fardhu.
[2]. Bahwa dengan menggunakan bahasa Arab.
[3]. Bahwa dengan ucapan “Allah” dan dengan ucapan “Akbar”.
[4]. Tertib diantara dua ucapan.
[5]. Bahwa tidak di panjangkan Hamzah pada ucapan “Allah”.
[6]. Tidak panjang bunyi bacaan huruf Ba pada ucapan “Akbar”.
[7]. Bahwa tidak di tasydid kan bunyi bacaan huruf Ba.
[8]. Bahwa tidak di lebihkan bunyi huruf Waw yang sukun diantara dua kata takbir.
[9]. Bahwa tidak dilebihkan bunyi huruf Waw yang berbaris diantara dua kata takbir.
[10]. Bahwa tidak dilebihkan bunyi huruf Waw sebelum ucapan “Allah”.
[11]. Bahwa tidak boleh waqaf (berhenti) diantara dua kata takbir baik waqaf yang lama maupun waqaf yang sebentar.
[12]. Bahwa diperdengarkan pada dirinya seluruh huruf takbir.
[13]. Masuk waktu pada shalat yang berwaktu.
[14]. Melakukan takbir dengan keadaan menghadap ke arah kiblat.
[15]. Bahwa tidak cacat (walaupun) satu huruf dari semua huruf takbir.
[16]. Dilambatkan takbir makmum daripada takbir imam.

  فصل : شروط الفاتحة عشرة : الترتيب ، والموالاة ، ومراعاة تشديداتها ، وأن لا يسكت سكتة طويلة ولا قصيرة يقصد قطع القراءة ، وقراءة كل آياتها ومنها البسملة ، وعدم اللحن المخل بالمعنى ، وأن تكون حالة القيام في الفرض ، وأن يسمع نفسة القراءة ،
 وأن لا يتخللها ذكر أجنبي

SYARAT BACAAN AL-FATIHAH ADA [10]:
[1]-Tartib.
[2]-Berurutan.
[3]-Menjaga huruf-huruf-nya.
[4]-Menjaga tasydid-tasydid-nya.
[5]-Tidak boleh ada saktah (berhenti tanpa menghela nafas) dengan saktah yang panjang atau pun dengan saktah yang sebentar dengan maksud (tujuan) memutus bacaan surah.
[6]-Harus membaca seluruh ayat-ayat Al-Fatihah termasuk harus membaca Basmalah.
[7]-Tidak boleh ada al-lahn (bacaan keliru) yang merubah makna.
[8]-Harus dibaca ketika berdiri pada shalat fardhu.
[9]-Harus bisa mendengar bacaannya.
[10]-Tidak boleh menyela-nyela dengan dzikir yang lainnya.

فصل : تشديدات الفاتحة أربع عشرة : بسم الله فوق اللام ، الرَّحمن فوق الراء ، الرَّحيم فوق الراء ، الحمد لله فوق لام الجلالة ، ربُّ العالمين فوق الباء ، الرَّحمن فوق الراء ، مالك يوم الدِّين فوق الدال ، إيَّاك نعبد فوق الياء ، إيَّاك نستعين فوق الياء ، اهدنا الصِّراط المستقيم فوق الصاد ، صراط الَّذين فوق اللام ، أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم و لا الضالين فوق الضاد و الام

TASYDID PADA SURAH AL-FATIHAH ADA [1][4]:
[1]-Bismillaahi berada diatasnya huruf Lam.
[2]-Ar-Rahman diatasnya huruf Ra.
[3]-Ar-Rahiim diatasnya huruf Ra.
[4]-Al-Hamdu Lillaahi diatasnya huruf Lam al-Jalalah.
[5]-Rabbil ‘Alamiin diatasnya huruf Ba’.
[6]-Ar-Rahman (ayat [3]) diatasnya huruf Ra.
[7]-Ar-Rahiim (ayat [3]) diatasnya huruf Ra.
[8]-Maaliki Yaumid Diin diatasnya huruf Dal.
[9]-Iyyaka Na’budu diatasnya huruf Ya’.
[10]-Iyyaka Nasta’iin diatasnya huruf Ya’.
[11]-Ihdinash Shirathal Mustaqiim diatasnya huruf Shad.
[12]-Shirathal Ladziina diatasnya huruf Lam.
[13-14]-An’amta ‘alayhim ghayril Maghdluubi ‘alayhim Wa Laadl-Dhallin diatasnya huruf Dhad dan diatasnya huruf Lam.

  فصل : يسن رفع اليدين فى أربعة مواضع : عند تكبيرة الإحرام ، و عند الركوع ، و عند الإعتدال ، و عند القيام من التشهد الأول

Disunnahkan mengangkat dua tangan (dalam shalat) pada empat tempat:
[1]. Ketika takbiratul ihram.
[2]. Ketika ruku’.
[3]. Ketika i’tidal.
[4]. Ketika berdiri dari tasyahud pertama.

  فصل : شروط السجود سبعة : أن يسجد على سبعة أعضاء ، وأن تكون جبهته مكشوفة ، والتحامل برأسه ، وعدم الهوى لغيره ، وأن لايسجد على شيء يتحرك بحركته ، وارتفاع أسافله على أعاليه ، والطمأنينة فيه

Syarat sah sujud ada tujuh, yaitu:
[1]. Sujud dengan tujuh anggota.
[2]. Dahi terbuka (jangan ada yang menutupi dahi).
[3]. Menekan sekedar berat kepala.
[4]. Tidak menundukkan badan dengan maksud lain selain sujud.
[5]. Tidak sujud ketempat yang bergerak jika ia bergerak.
[6]. Meninggikan bagian punggung dan merendahkan bagian kepala.
[7]. Thuma’ninah pada sujud.

خاتمة : أعضاء السجود سبعة : الجبهة ، و بطون الكفين ، و الركبتان ، و بطون أصابع الرجلين
Penutup:
Ketika seseorang sujud anggota tubuh yang wajib di letakkan di tempat sujud ada tujuh, yaitu:
[1]. Dahi.
[2]. Bagian dalam dari telapak tangan kanan.
[3]. Bagian dalam dari telapak tangan kiri.
[4]. Lutut kaki yang kanan.
[5]. Lutut kaki yang kiri.
[6]. Bagian dalam jari-jari kanan.
[7]. Bagian dalam jari-jari kiri.

  فصل : تشديدات التشهد إحدى وعشرون : خمس في أكمله ، وستة عشر في أقله : التحيات - على التاء والياء ، المباركات الصلوات - على الصاد ، الطيبات - على الطاء والياء ، لله - على لام الجلالة ، السلام - على السين ، عليك أيها النبي - على الياء والنون والياء ، ورحمة الله - على لام الجلاله ، وبركاته السلام - على السين ، علينا وعلى عباد الله - على لام الجلاله ، الصالحين - على الصاد ، أشهد أن لاإله - على لام ألف ، إلا الله - على لام ألف ولام الجلاله ، وأشهد أن - على النون ، محمدا رسول الله - على ميم محمدا ،
 وعلى الراء ، وعلى لام الجلالة

Dalam kalimat tasyahud terdapat dua puluh satu harakah (baris) tasydid, enam belas di antaranya terletak di kalimat tasyahud yang wajib di baca, dan lima yang tersisa dalam kalimat yang menyempurnakan tasyahud (yang sunah dibaca), yaitu:
[1]. “Attahiyyat” : harakah tasydid terletak di huruf “Ta’”.
[2]. “Attahiyyat” : harakah tasydid terletak di huruf “Ya’”.
[3]. “Almubarakatusshalawat” : harakah tasydid terletak di huruf “Shad”.
[4]. “Atthayyibaat”: harakah tasydid terletak di huruf “Tha’”.
[5]. “Atthayyibaat” : harakah tasydid terletak di huruf “ya’”.
[6]. “Lillaah” : harakah tasydid terletak di huruf “Lam” jalalah.
[7]. “Assalaam” : harakah tasydid terletak di huruf “Sin”.
[8]. “A’laika ayyuhannabiyyu” : harakah tasydid terletak di huruf “Ya’”.
[9]. “A’laika ayyuhannabiyyu” : harakah tasydid terletak di huruf “Nun”.
[10]. “A’laika ayyuhannabiyyu” : harakah tasydid terletak di huruf “Ya’”.
[11]. “Warahmatullahi” : harakah tasydid terletak di huruf “Lam” jalalah.
[12]. “Wabarakatuh, assalaam” : harakah tasydid terletak di huruf “Sin”.
[13]. “Alainaa wa’alaa I’baadillah” : harakah tasydid terletak di huruf “Lam” jalalah.
[14]. “Asshalihiin” : harakah tasydid terletak di huruf "shad".
[15]. “Asyhadu Alla ilaha” : harakah tasydid terletak di huruf “Lam alif”.
[16]. “Illallaah” : harakah tasydid terletak di huruf “Lam alif”.
[17]. “Illallaah” : harakah tasydid terletak di huruf “Lam” jalalah.
[18]. “Wa asyhadu anna” : harakah tasydid terletak di huruf “Nun”.
[19]. “Muhammadarrasulullaah” : harakah tasydid terletak di huruf “Mim”.
[20]. “Muhammadarrasulullaah” : harakah tasydid terletak di huruf “Ra’”.
[21]. “Muhammadarrasulullaah” : harakah tasydid terletak di huruf “Lam” jalalah.

  فصل : تشديدات أقل الصلاة على النبي أربع : اللهم - على اللام والميم ، صل - على اللام ، على محمد - على الميم

Sekurang-kurang kalimat shalawat nabi yang memenuhi standar kewajiban di tasyahud akhir adalah:
اللهم صل على محمد
"Allahumma shalliy ’alaa Muhammad".
 (Adapun) harakah tasydid yang ada di kalimat shalawat nabi tersebut ada di huruf “Lam” dan “Mim” di lafal اللهم “Allahumma”.
Di huruf “Lam” di lafal صل “Shalli”.
Dan di huruf “Mim” di lafal محمد “Muhammad".

  فصل : أقل السلام : السلام عليكم ، تشديد السلام على السين

Sekurang-kurang salam yang memenuhi standar kewajiban di tasyahud akhir adalah:
السلام عليكم
"Assalaamu’alaikum".
 Adapun Harakah tasydid yang ada di kalimat tersebut terletak di huruf “Sin”.

فصل : أوقات الصلاة خمس : أول وقت الظهر زوال الشمس ، وآخره مصير ظل الشيء مثله غير ظل الإستواء ، وأول وقت العصر إذا صار ظل كل شيء مثله وزاد قليلا ، وآخره غروب الشمس . وأول وقت المغرب غروب الشمس وآخره غروب الشفق الأحمر ، و أول وقت العشاء غروب الشفق الأحمر وآخره طلوع الفجر الصادق وآخره طلوع الشمس
 الأشفاق ثلاثة : أحمر ، وأصفر ، وأبيض . الأحمر : مغرب ، ولأصفر والأبيض : عشاء . ويندب تأخير صلاة العشاء إلى أن يغيب الشفق الأصفر والأبيض

Waktu-waktu shalat:
[1]. Waktu shalat dzuhur:
Dimulai dari tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit kearah barat dan berakhir ketika bayangan suatu benda menyamai ukuran panjangnya dengan benda tersebut.
[2]. Waktu shalat Ashar:
Dimulai ketika bayangan dari suatu benda melebihi ukuran panjang dari benda tersebut dan berakhir ketika matahari terbenam.
[3]. Waktu shalat Magrib:
Berawal ketika matahari terbenam dan berakhir dengan hilangnya sinar merah yang muncul setelah matahari terbenam.
[4]. Waktu shalat Isya:
Diawali dengan hilangnya sinar merah yang muncul setelah matahari terbenam dan berakhir dengan terbitnya fajar shadiq.
Yang di maksud dengan Fajar shadiq adalah sinar yang membentang dari arah timur membentuk garis horizontal dari selatan ke utara.
[5]. Waktu shalat Shubuh:
Di mulai dari timbulnya fajar shadiq dan berakhir dengan terbitnya matahari.
Warna sinar matahari yang muncul setelah matahari terbenam ada tiga, yaitu:
Sinar merah, kuning dan putih. Sinar merah muncul ketika magrib sedangkan sinar kuning dan putih muncul di waktu Isya. Disunnahkan untuk menunda atau mengakhirkan shalat Isya sampai hilangnya sinar kuning dan putih.


  فصل : تحرم الصلاة التي ليس لها سبب متقدم ولا مقارن في خمسة أوقات : عند طلوع الشمس حتى ترتفع قدر رمح ، وعند الإستواء في غير يوم الجمعة حتى تزول ، وعند الإصفرار حتى تطلع الشمس ، وبعد صلاة العصر حتى تغرب


Shalat itu haram manakala tidak ada mempunyai sebab terdahulu atau sebab yang bersamaan (maksudnya tanpa ada sebab sama sekali seperti sunat mutlaq) dalam beberapa waktu, yaitu:
[1]. Ketika terbit matahari sampai naik sekira-kira sama dengan ukuran tongkat atau tombak.
[2]. Ketika matahari berada tepat ditengah tengah langit sampai bergeser kecuali hari Jum’at.
[3]. Ketika matahari kemerah-merahan sampai tenggelam.
[4]. Sesudah shalat Shubuh sampai terbit matahari.
[5]. Sesudah shalat Ashar sampai matahari terbenam.
فصل : سكتات الصلاة ستة : بين تكبيرة الإحرام ودعاء الإفتتاح ، و بين دعاء الإفتتاح والتعوذ ، وبين الفاتحة والتعوذ ، وبين آخر الفاتحة وآمين ، وبين آمين
 والسورة ، وبين السورة والركوع

Tempat saktah (berhenti dari membaca) pada waktu shalat ada enam tempat, yaitu:
[1]. Antara takbiratul ihram dan do’a iftitah.
[2]. Antara doa iftitah dan ta’awudz.
[3]. Antara ta’awudz dan membaca fatihah.
[4]. Antara akhir fatihah dan ta’min (mengucapkan amin).
[5]. Antara ta’min dan membaca surat (qur’an).
[6]. Antara membaca surat dan ruku’.
Semua tersebut dengan kadar tasbih (bacaan subhanallah), kecuali antara ta’min dan membaca surat, disunahkan bagi imam memanjangkan saktah dengan kadar membaca Al-Fatihah.


  فصل : الأركان التي تلزمه فيها الطمأنينة أربعة : الركوع ، والإعتدال ، والسجود ، والجلوس بين السجدتين
 الطمأنينة هي : سكون بعد حركة بحيث يستقر كل
 عضو محله بقدر سبحان الله

Rukun-rukun (shalat) yang diwajibkan didalamnya thuma'ninah itu ada empat, yaitu:
[1]. Ketika ruku’.
[2]. Ketika i’tidal.
[3]. Ketika sujud.
[4]. Ketika duduk antara dua sujud.
Thuma'ninah adalah diam sesudah gerakan sebelumnya, sekira-kira semua anggota badan tetap (tidak bergerak) dengan kadar tasbih (membaca subhanallah).

  فصل : أسباب سجود السهو أربعة : الأول : ترك بعض من أبعاض الصلاة أو بعض البعض ، الثاني : فعل مايبطل عمده ولايبطل سهوه إذا فعله ناسيا ، الثالث : نقل ركن قولي إلى غير محله ، الرابع : إيقاع ركن فعلي مع احتمال الزيادة

Sebab sujud sahwi ada empat, yaitu:
[1]. Meninggalkan sebagian dari ab’adhus shalat (pekerjaan sunnah dalam shalat yang buruk jika seseorang meniggalkannya).
[2]. Mengerjakan sesuatu yang membatalkan (padahal ia lupa), jika dikerjakan dengan sengaja dan tidak membatalkan jika ia lupa.
[3]. Memindahkan rukun qauli (yang diucapkan) kebukan tempatnya.
[4]. Mengerjakan rukun Fi’li (yang diperbuat) dengan kemungkinan kelebihan.

  فصل : أبعاض الصلاة سبعة : التشهد الأول وقعوده ، والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه ، والصلاة على الآل فى التشهد الأخير ، والقنوت ، والصلاة والسلام على النبي صلى الله علية وسلم وآله و صحبه فيه

Ab’adl shalat ada tujuh, yaitu:
[1]. Tasyahud awal.
[2]. Duduk tasyahud awal.
[3]. Shalawat untuk nabi Muhammad SAW ketika tasyahud awal.
[4]. Shalawat untuk keluarga nabi ketika tasyahud akhir.
[5]. Do’a qunut.
[6]. Berdiri untuk do’a qunut.
[7]. Shalawat dan Salam untuk nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat ketika do’a qunut.

  فصل : تبطل الصلاة بأربع عشرة خصلة : بالحدث ، وبوقوع النجاسة إن لم تلق حالا من غير حمل ، وانكشاف العورة إن لم تستر حالا ، والنطق بحرفين أو حرف مفهم عمدا ، وبالمفطر عمدا ، والأكل الكثير ناسيا ، أو ثلاث حركات متواليات ولو سهوا والوثبة الفاحشة ، والضربة المفرطة ، وزيادة ركن فعلي عمدا ، والتقدم على إمامه بركنين فعليين ، والتخلف بهما بغير عذر ، ونية قطع الصلاة ، وتعليق قطعها بشيء
 والتردد في قطعها

Perkara yang membatalkan shalat ada empat belas, yaitu:
[1]. Berhadats (seperti kencing dan buang air besar).
[2]. Terkena najis, jika tidak dihilangkan seketika, tanpa dipegang atau diangkat (dengan tangan atau selainnya).
[3]. Terbuka aurat, jika tidak ditutupi seketika.
[4]. Mengucapkan dua huruf atau satu huruf yang dapat difahami secara sengaja.
[5]. Mengerjakan sesuatu yang membatalkan puasa secara sengaja.
[6]. Makan yang banyak sekalipun lupa.
[7]. Bergerak dengan tiga gerakan berturut-turut sekalipun lupa.
[8]. Melompat (loncat) yang luas.
[9]. Bergerak yang sia-sia (berlebihan).
[10]. Menambah rukun fi’li secara sengaja.
[11]. Mendahului imam dengan dua rukun fi’li.
[12]. Terlambat (tertinggal dari mengikuti imam) dengan dua rukun fi’li tanpa udzur.
[13]. Niat untuk membatalkan shalat.
[14]. Mensyaratkan berhenti shalat dengan sesuatu dan ragu dalam memberhentikannya.

  فصل : الذي يلزم فيه نية الإمامة أربع : الجمعة ، والمعاداة ، والمنذورة جماعة ، والمتقدمة في المطر

Diwajibkan bagi seorang imam berniat menjadi imam terdapat dalam empat shalat, yaitu:
 [1]. Menjadi Imam Jumat.
 [2]. Menjadi imam dalam shalat i’aadah (mengulangi shalat).
 [3]. Menjadi imam shalat nazar berjama’ah.
 [4]. Menjadi imam shalat jamak taqdim sebab hujan.

  فصل : شروط القدوة أحد عشر : أن لايعلم بطلان صلاة إمامه بحدث أو غيره , وأن لايعتقد وجوب قضائها عليه ، وأن لا يكون مأموما ، ولا أميا ، وأن لايتقدم عليه في الموقف ، وأن يعلم انتقالات إمامه ، وأن يجتمعا في مسجد أو في ثلثمائة ذراع تقريبا ، وأن ينوي القدوة أو الجماعة ، وأن يتوافق نظم صلاتهما ، وأن لا يخالفه في سنة فاحشة المخالفة . وأن يتابعه

Syarat – Syarat ma`mum mengikut imam ada sebelas perkara, yaitu:
[1]. Tidak mengetahui batal nya shalat imam dengan sebab hadats atau yang lain nya.
[2]. Tidak meyakini bahwa imam wajib mengqadha` shalat tersebut.
[3]. Seorang imam tidak menjadi ma`mum .
[4]. Seorang imam tidak ummi (harus baik bacaannya).
[5]. Ma`mum tidak melebihi tempat berdiri imam.
[6]. Harus mengetahui gerak gerik perpindahan perbuatan shalat imam.
[7]. Berada dalam satu masjid (tempat) atau berada dalam jarak kurang lebih tiga ratus hasta.
[8]. Ma`mum berniat mengikut imam atau niat jama`ah.
[9]. Shalat imam dan ma`mum harus sama cara dan kaifiyatnya.
[10]. Ma`mum tidak boleh berbeda dengan imam dalam perbuatan sunnah yang sangat berlainan atau berbeda sekali.
[11]. Ma`mum harus mengikuti perbuatan imam.

  فصل : صور القدوة تسع تصح في خمس : قدوة رجل برجل ، وقدوة امرأة برجل ، وقدوة خنثى برجل ، وقدوة امرأة بخنثى ، وقدوة امرأة بامرأة ، وتبطل في أربع : قدوة رجل بامرأة ، وقدوة رجل بخنثى ، و قدوة خنثى بامرأة ، و قدوة خنثى بخنثى

Gambaran orang-orang dalam berjamaah.
Ada lima golongan orang–orang yang sah dalam berjamaah, yaitu:
[1]. Laki-laki mengikut laki-laki.
[2]. Perempuan mengikut laki-laki.
[3]. Banci mengikut laki-laki.
[4]. Perempuan mengikut banci.
[5]. Perempuan mengikut perempuan.

Ada empat golongan orang-orang yang tidak sah dalam berjamaah, yaitu:
[1]. Laki-laki mengikuti perempuan.
[2]. Laki-laki mengikuti banci.
[3]. Banci mengikuti perempuan.
[4]. Banci mengikuti banci.

  فصل : شروط جمع التقديم أربعة : البداءة بالأولى ، و نية الجمع فيها ، و الموالاة بينهما ، و دوام العذر

Syarat sah jamak taqdim (menggabungkan dua shalat diwaktu yang pertama) ada empat, yaitu:
[1]. Di mulai dari shalat yang pertama.
[2]. Niat jamak (mengumpulkan dua shalat sekaligus).
[3]. Berturut-turut.
[4]. Udzurnya terus menerus.

  فصل : شروط جمع التأخير إثنان : نية التأخير ، وقد بقي من وقت الأولى مايسعها ، ودوام العذر إلى تمام الثانية

Syarat Jamak takkhir (menggabungkan dua shalat pada waktu shalat kedua) itu ada dua:
[1]. Niat jamak takkhir, dan masih tersisa waktu shalat yang pertama seukuran muat shalat.
[2]. Masih tetap ada udzur hingga selesai shalat yang kedua.

فصل : شروط القصر سبعة : أن يكون سفره مرحلتين ، وأن يكون مباحا ، والعلم بجواز القصر ، ونية القصر عند الإحرام ، و أن تكون الصلاة رباعية ، و دوام السفر إلى تمامها ، وأن لايقتدي بمتم في جزء من صلاته

Syarat Qashar (meringkaskan shalat) itu ada tujuh, yaitu:
[1]. Jauh perjalanannya itu ada dua marhalah atau lebih ([8]0,[6][4]0 km atau perjalanan sehari semalam).
[2]. Perjalanan yang di lakukan adalah safar mubah (bukan perjalanan yang didasari niat mengerjakan maksiat).
[3]. Mengetahui hukum kebolehan qashar.
[4]. Niat qashar ketika takbiratul ihram.
[5]. Shalat yang di qashar adalah shalat ruba`iyah (tidak kurang dari empat rakaat).
[6]. Perjalanan terus menerus sampai selesai shalat tersebut.
[7]. Tidak mengikuti dengan orang yang itmam (shalat yang tidak di qashar) dalam sebagian shalat nya.

  فصل : شروط الجمعة ستة : أن تكون كلها في وقت الظهر ، وأن تقام في خطة البلد ، وأن تصلي جماعة ، وأن يكونوا أربعين أحرارا ذكورا بالغين مستوطنين ، وأن لا تسبقها ولا تقارنها جمعة في تلك البلد ، وأن يتقدمها خطبتان

Syarat-syarat Jum’at ada enam, yaitu:
[1]. Khutbah dan shalat Jum’at dilaksanakan pada waktu Dzuhur.
[2]. Kegiatan Jum’at tersebut dilakukan dalam batas desa.
[3]. Dilaksanakan secara berjamaah.
[4]. Jamaah Jum’at minimal berjumlah empat puluh ([4]0) laki-laki merdeka, baligh dan penduduk asli daerah tersebut.
[5]. Tidak didahului oleh Jumatan yang lain dan juga tidak boleh bersamaan dengan jumatan yang lain yang berada di dalam daerah tersebut.
[6]. Dilaksanakan secara tertib, yaitu dengan khutbah terlebih dahulu, disusul dengan shalat Jum’at.

  فصل ؛ أركان الخطبتين خمسة : حمد الله فيهما ، والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيهما ، والوصية بالتقوى فيهما ، وقراءة آية من القرآن في إحداهما ، والدعاء للمؤمنين والمؤمنات في الأخيرة

Rukun khutbah Jum’at ada lima, yaitu:
[1]. Mengucapkan “الحمد لله” dalam dua khutbah tersebut.
[2]. Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam dua khutbah tersebut.
[3]. Berwasiat ketaqwaan kepada jamaah Jum’at dalam dua khutbah Jum’at tersebut.
[4]. Membaca ayat Al-qur’an dalam salah satu khutbah.
[5]. Mendo’akan seluruh mukmin (umat muslim) pada akhir khutbah.

فصل : شروط الخطبتين عشرة : الطهارة عن الحدثين الأصغر والأكبر ، والطهارة عن النجاسة في الثوب والبدن والمكان ، وستر العورة ، والقيام على القادر ، والجلوس بينهما فوق طمأنينة الصلاة ، والموالاة بينهما وبين الصلاة ، وأن تكون بالعربية ، وأن يسمعهما أربعون ، وأن تكون كلها في وقت الظهر

Syarat sah khutbah jum’at ada sepuluh, yaitu:
[1]. Bersih dari hadats kecil (seperti kencing) dan besar (seperti junub).
[2]. Pakaian, badan dan tempat bersih dari segala najis.
[3]. Menutup aurat.
[4]. Khutbah disampaikan dengan berdiri bagi yang mampu.
[5]. Kedua khutbah dipisahkan dengan duduk ringan seperti tuma’ninah dalam shalat ditambah beberapa detik.
[6]. Kedua khutbah dilaksanakan dengan berurutan (tidak diselangi dengan kegiatan yang lain, kecuali duduk).
[7]. Khutbah dan sholat Jum’at dilaksanakan secara berurutan.
[8]. Kedua khutbah disampaikan dengan bahasa Arab.
[9]. Khutbah Jum’at didengarkan oleh [4]0 laki-laki merdeka, baligh serta penduduk asli daerah tersebut.
[10]. Khutbah Jum’at dilaksanakan dalam waktu Dzuhur.

فصل : الذي يلزم للميت أربع خصال : غسله ، وتكفينه ، والصلاة عليه ، ودفنه

Kewajiban muslim terhadap saudaranya yang meninggal dunia ada empat perkara, yaitu:
[1]. Memandikannya.
[2]. Mengkafaninya.
[3]. Menshalatkannya (shalat jenazah).
[4]. Memakamkannya.

فصل : أقل الغسل تعميم بدنه بالماء ، وأكمله أن يغسل سوأتيه ، وأن يزيل القذر من أنفه ، وأن يوضئه ، وأن يدلك بدنه بالسدر ، وأن يصب الماء عليه ثلاثا

Cara memandikan seorang muslim yang meninggal dunia:
Minimal (paling sedikit) adalah membasahi seluruh badannya dengan air.
Dan yang lebih sempurna adalah dengan membasuh qubul dan duburnya, membersihkan hidungnya dari kotoran, mewudhukannya, memandikannya sambil diurut/digosok dengan air daun sidr (bidara) dan menyiramnya tiga ([3]) kali.

فصل : أقل الكفن : ثوب يعمه ، وأكمله للرجال ثلاث لفائف ، وللمرأة قميص ، وخمار ، وإزار ، ولفافتان

Cara mengkafani:
Minimal: dengan sehelai kain yang menutupi seluruh badan.
Adapun cara yang sempurna bagi laki-laki: menutupi seluruh badannya dengan tiga helai kain.Sedangkan untuk wanita yaitu dengan baju, khimar (penutup kepala), sarung dan [2] helai kain.

فصل : أركان صلاة الجنازة سبعة : الأول : النية ، الثاني : أربع تكبيرات ، الثالث : القيام على القادر ، الرابع : قراءة الفاتحة ، الخامس : الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم بعد الثانية ، السادس : الدعاء للميت بعد الثالثة ، السابع : السلام


Rukun shalat jenazah ada tujuh ([7]), yaitu:
[1]. Niat
[2]. Empat kali takbir.
[3]. Berdiri bagi orang yang mampu.
[4]. Membaca Surat Al-Fatihah.
[5]. Membaca shalawat atas Nabi SAW sesudah takbir yang kedua.
[6]. Do’a untuk si mayat sesudah takbir yang ketiga.
[7]. Salam.

فصل : أقل الدفن : حفرة تكتم رائحته وتحرسه من السباع ، وأكمله قامة وبسطة ، ويوضع خده على
 التراب ، ويجب توجيهه إلى القبلة

Sekurang-kurang menanam (mengubur) mayat adalah dalam lubang yang menutup bau mayat dan menjaganya dari binatang buas. Yang lebih sempurna adalah setinggi orang dan luasnya, serta diletakkan pipinya di atas tanah,dan wajib menghadapkannya ke arah qiblat.


  فصل : ينبش الميت لأربع خصال : للغسل إذا لم يتغير ، ولتوجيهه إلى القبلة ، وللمال إذا دفن معه ، والمرأة إذا دفن جنينها معها وأمكنت حياته

Mayat boleh digali kembali, karena ada salah satu dari empat perkara, yaitu:
[1]. Untuk dimandikan apabila belum berubah bentuk.
[2]. Untuk menghadapkannya ke arah qiblat.
[3]. Untuk mengambil harta yang tertanam bersama mayat.
[4]. Wanita yang janinnya tertanam bersamanya dan ada kemungkinan janin tersebut masih hidup.


  فصل : الإستعانات أربع خصال : مباحة ، وخلاف الأولى ، ومكروهة ، وواجبة ، فالمباحة هي تقريب الماء ، وخلاف الأولى هي صب الماء على نحو المتوضئ ، والمكروهة هي لمن يغسل أعضاءه ،
 والواجبة هي للمريض عند العجز

Hukum isti’anah (minta bantuan orang lain dalam bersuci) ada empat ([4]) perkara, yaitu:
[1]. Boleh.
[2]. Khilaf Aula.
[3]. Makruh
[4]. Wajib.
Boleh (mubah) meminta untuk mendekatkan air. Khilaf aula meminta menuangkan air atas orang yang berwudlu. Makruh meminta menuangkan air bagi orang yang membasuh anggota-anggota (wudhu) nya. Wajib meminta menuangkan air bagi orang yang sakit ketika ia lemah (tidak mampu untuk melakukannya sendiri).

  فصل : الأموال التي تلزم فيها الزكاة ستة أنواع : النعم ، والنقدان ، والمعشرات ، وأموال التجارة ، وواجبها ربع عشر قيمة عروض التجارة ، والركاز ، والمعدن

Harta yang wajib di keluarkan zakatnya ada enam macam, yaitu:
[1]. Binatang ternak.
[2]. Emas dan perak.
[3]. Biji-bijian (yang menjadi makanan pokok).
[4]. Harta perniagaan. Zakatnya yang wajib di keluarkan adalah [4]/[[1]0] dari harta tersebut.
[5]. Harta yang tertkubur.
[6]. Hasil tambang.

  فصل : يجب صوم رمضان بأحد أمور خمسة : (أحدها ) بكمال شعبان ثلاثين يوما ، (وثانيها) برؤية الهلال في حق من رآه وإن كان فاسقا (وثالثها) بثبوته في حق من لم يره بعدل شهادة (ورابعها) بإخبار عدل رواية موثوق به سواء وقع في القلب صدقه أم لا ، أوغير موثوق به إن وقع في القلب صدقه (وخامسها) بظن دخول رمضان بالإجتهاد فيمن اشتبه عليه ذلك

Ada [5] perkara yang mewajibkan puasa Ramadlan, yakni :
[1]. Sempurnanya bulan Sya’ban selama [3]0 hari.
[2]. Melihat hilal bulan Ramadlan pada malam hari.
Hal ini berlaku bagi mereka/individu yang merasa melihat hilal, walaupun dia sendiri mempunyai sifat fasiq atau kurang adil.
[3]. Meyakini seseorang yang melihat bulan.
Hal ini berlaku bagi mereka yang tidak melihat bulan, namun ada kabar dari seseorang yang adil kesaksiannya bahwa orang tersebut melihat bulan, lalu diyakini dan diikuti.
Namun dengan syarat, kesaksian orang tersebut harus ditetapkan oleh hukum/pemerintah, tidak fasiq, bukan hamba sahaya dan harus laki-laki.
Dalil tentang ini adalah hadits dari Ibnu Umar :
“Aku memberi kabar kepada Rasulullah bahwa sesungguhnya aku bersaksi telah melihat hilal.
Lalu beliau puasa dan memerintahkan kaumnya untuk berpuasa”.
[4]. Adanya kabar berita bahwa Ramadlan telah tiba, yang dirasakan yakin kebenaran berita itu di dalam hati, walaupun kabar tersebut berasal dari orang fasiq, hamba sahaya atau pun anak kecil.
[5]. Sangkaan telah masuknya bulan Ramadlan melalui ijtihad/dugaan.
Contoh kasus terhadap orang-orang yang hidup di hutan belantara atau penjara pengasingan.


  فصل : شروط صحته أربعة أشياء : إسلام ، وعقل ، ونقاء من نحو حيض ، وعلم بكون الوقت قبلا للصوم

Syarat sah puasa Ramadhan ada empat ([4]) perkara, yaitu:
[1]. Islam.
[2]. Berakal.
[3]. Suci dari seumpama darah haidh.
[4]. Dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa.

  فصل : شروط وجوبه خمسة اشياء : اسلام ، وتكليف ، وإطاقة ، وصحة ، وإقامة

Syarat wajib puasa pada bulan Ramadlan ada lima perkara:
[1]. Islam atau pernah memeluk Islam, sehingga termasuk wajib berpuasa orang yang murtad, walaupun puasanya tidak sah.
[2]. Taklif, artinya berakal dan balig, maka tidak wajib puasa bagi anak kecil, orang gila, pingsan dan yang mabuk. Namun wajib mengqadha puasa bagi mereka yang pingsan dan mabuk.
[3]. Kuat berpuasa, maka tidak wajib berpuasa bagi mereka yang tak mampu seperti tua renta dan yang sakit.
[4]. Sehat, sehingga tidak wajib berpuasa bagi yang sakit jika sekiranya dengan puasa tersebut bisa menambah parah penyakitnya.
[5]. Muqim, maka diperbolehkan tidak berpuasa bagi yang melakukan perjalanan jauh dengan syarat keberangkatan perjalanan tersebut harus sebelum fajar.

فصل : أركانه ثلاثة أشياء : نية ليلا لكل يوم في الفرض ، وترك مفطر ذاكرا مختارا غير جاهل معذور ، وصائم

Rukun puasa adalah ada tiga perkara:
[1]. Niat di waktu malam – antara maghrib sampai sebelum subuh setiap hari – dalam puasa wajib seperti puasa Ramadlan, puasa qadha, puasa nadzar, puasa kifarat.
Tempatnya niat adalah di dalam hati yakni menghadirkan hakikat puasa yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa di siang hari. Tidaklah cukup berniat hanya dengan ucapan saja tanpa dengan hati, karena niat dengan ucapan hanyalah sunat, yang dimaksudkan agar ucapan niat tersebut membantu dalam menghadirkan niat yang sesungguhnya di dalam hati.
Adapun ucapan niat yang disunatkan adalah:
نويت صوم غد عن أداء فرض شهر رمضان هذه السنة لله تعالى
Nawaitu shawma ghadin ‘an ada-i fardhi syahri Ramadhana hazihis sanati lillahi ta-‘ala.
“Saya niat puasa esok hari daripada menunaikan fardhu bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”.
[2]. Meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa secara sadar tanpa paksaan serta tidak bodoh yang dimaafkan syara’, seperti makan walaupun sedikit, minum walau setetes, jima dan lainnya.
[3]. Orang yang berpuasanya.

  فصل : يجب مع القضاء للصوم الكفارة العظمى والتعزير على من أفسد صومه في رمضان يوما كاملا بجماع تام آثم به للصوم
 ويجب مع القضاء الإمساك للصوم في ستة مواضع : الأول : في رمضان لافي غيره على متعد بفطره ، والثاني : على تارك النية ليلا في الفرض ، والثالث : على من تسحر ظانا بقاء الليل فبان خلافه ، والرابع : على من افطر ظانا الغروب فبان خلافه ايضا ، والخامس : على من بان له يوم ثلاثين من شعبان أنه من رمضان ، والسادس : على من سبقه ماء المبالغة من مضمضة واستنشاق

Diwajibkan membayar kafarat beserta mengqhadha puasa, dan teguran terhadap orang yang membatalkan puasanya di bulan Ramadhan satu hari penuh dengan sebab menjima’ lagi berdosa sebabnya,dan wajib menahan makan dan minum ketika batal puasanya beserta mengqadlanya pada enam tempat:
[1]. Dalam bulan Ramadhan bukan selainnya, terhadap orang yang sengaja membatalkannya.
[2]. Terhadap orang yang meninggalkan niat pada malam hari untuk puasa yang Fardlu.
[3]. Terhadap orang yang bersahur karena menyangka masih malam, kemudian diketahui bahwa Fajar telah terbit.
[4]. Terhadap orang yang berbuka karena menduga Matahari sudah tenggelam, kemudian diketahui bahwa Matahari belum tenggelam.
[5]. Terhadap orang yang meyakini bahwa hari tersebut akhir Sya’ban tanggal tigapuluh, kemudian diketahui bahwa awal Ramadhan telah tiba.
[[6]]. Terhadap orang yang terlanjur meminum air dari kumur-kumur atau dari air yang dimasukkan ke hidung.

  فصل : يبطل الصوم : بردة ، وحيض ، ونفاس ، أو ولادة ، وجنون ولو لحظة ، وبإغماء ، وسكر تعدى به إن عمَّا جميع النهار

Batal puasa seseorang dengan beberapa macam, yaitu:
– Sebab-sebab murtad.
– Haidh.
– Nifas.
– Melahirkan.
– Gila sekalipun sebentar.
– Pingsan dan mabuk yang sengaja jika terjadi yang tersebut di siang hari pada umumnya.

  فصل : الإفطار في رمضان أربعة انواع : واجب كما في الحائض والنفساء ، وجائز كما في المسافر والمريض ولاولاكما في المجنون ، ومحرم كمن أخر قضاء رمضان مع تمكنه حتى ضاق الوقت عنه
 وأقسام الإفطار أربعة أيضا ما يلزم فيه القضاء والفدية وهو اثنان : الأول : الإفطار لخوف على غيره ، والثاني : الإفطار مع تأخير قضاء مع إمكانه حتى يأتي رمضان آخر ، وثانيها مايلزم فيه القضاء دون الفدية وهو يكثر كمغمى عليه ، وثالثها ما يلزم فيه الفدية دون القضاء وهوشيخ كبير ، ورابعها لا ولا وهو المجنون الذي لم يتعد بجنونه

Membatalkan puasa di siang Ramadhan terbagi empat macam, yaitu:
[1]. Diwajibkan, sebagaimana terhadap wanita yang haid atau nifas.
[2]. Diharuskan, sebagaimana orang yang berpergian dan orang yang sakit.
[3]. Tidak diwajibkan, tidak diharuskan, sebagaimana orang yang gila.
[4]. Diharamkan (ditegah), sebagaimana orang yang menunda qhadha Ramadhan, padahal mungkin dikerjakan sampai waktu qhadha tersebut tidak mencukupi.

 Kemudian terbagi orang-orang yang telah batal puasanya kepada empat bagian, yaitu:
[1]. Orang yang diwajibkan qhadha dan fidyah, seperti perempuan yang membatalkan puasanya karena takut terhadap orang lain saperti bayinya. Dan seperti orang yang menunda qhadha puasanya sampai tiba Ramadhan berikutnya.
[2]. Orang yang diwajibkan mengqhadha tanpa membayar fidyah, seperti orang yang pingsan.
[3]. Orang yang diwajibkan terhadapnya fidyah tanpa mengqhadha, seperti orang yang sangat tua yang tidak kuasa.
[4]. Orang yang tidak diwajibkan mengqhadha dan membayar fidyah, seperti orang gila yang tidak disengaja.


  فصل : الذي لا يفطِر مما يصل إلى الجوف سبعة أفراد : مايصل إلى الجوف بنسيان ، أو جهل ، أو إكراه ، وبجريان ريق بما بين أسنانه وقد عجز عن مجه لعذره ، وما وصل إلى الجوف وكان غبار طريق ، وما وصل إليه وكان غربلة دقيق ، أوذبابا طائرا أو نحوه

Perkara-perkara yang tidak membatalkan puasa sesudah sampai ke rongga mulut ada tujuh macam, yaitu:
[1]. Ketika kemasukan sesuatu seperti makanan ke rongga mulut dengan lupa.
[2]. Atau tidak tahu hukumnya.
[3]. Atau dipaksa orang lain.
[4]. Ketika kemasukan sesuatu ke dalam rongga mulut, sebab air liur yang mengalir diantara gigi-giginya, sedangkan ia tidak mungkin mengeluarkannya.
[5]. Ketika kemasukan debu jalanan ke dalam rongga mulut.
[6]. Ketika kemasukan sesuatu dari ayakan tepung ke dalam rongga mulut.
[7]. Ketika kemasukan lalat yang sedang terbang atau seumpamanya ke dalam rongga mulut.

  والله أعلم بالصواب نسأل الله الكريم بجاه نبيه الوسيم ، أن يخرجني من الدنيا مسلما ، ووالدي وأحبائي ومن إلي انتمي ، وان يغفر لي ولهم مقحمات ولمما ، وصلى الله على سيدنا محمد بن عبد الله بن عبد المطلب بن هاشم بن عبد مناف رسول الله إلى كافة الخلق رسول الملاحم ، حبيب الله الفاتح الخاتم ، وآله وصحبه أجمعين ، والحمد لله رب العالمين
 تم بعون الله تعالى متن سفينة النجا

Dan Allah Yang Maha Mengetahui dengan kebenaran.
Kami memohon kepada Allah Yang Maha Mulia dengan kemegahan Nabi-Nya yang paling tampan, semoga aku dikeluarkan dari dunia dalam keadaan Islam dan kedua orangtua ku, orang-orang yang aku cintai, dan orang-orang yang mencintai aku, semoga diberikan keampunan untukku dan untuk mereka – selaku orang yang hina dan penuh kekurangan.
Semoga Rahmat Allah atas Tuan kami Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin ‘Abdi Manaf utusan Allah kepada semua makhluk Rasul Yang Terbaik Kekasih Allah Yang Maha Perkasa lagi Yang Maha Sempurna, dan atas keluarganya dan sahabatnya semua,dan segala jenis puji itu khusus untuk Allah Tuhan Pemelihara seluruh alam.Telah tammat Matan Safinah An-Naja dengan berkat pertolongan Allah Ta’ala.

Anonymous Web Developer

Blog idiots yg membahas tentang pengetahuan, tentang islam , multimedia , graphic design dan photography.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan baik