Sunnah membaca dua Kalimah Syahadat setelah selesai berwudhu, yang tidak
lama berselang menurut anggapan yang biasa terjadi.Caranya, dengan menghadap ke
arah Qiblat, mengangkat kedua tangan, melihat ke arah langit - walaupun orang
buta - sambil mengucapkan:
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
Asyhadu alla ilaha illAllahu wahdahu la syarika lahu, wa asyhadu anna
Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu.
“Saya bersaksi sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa
dan tidak ada yang menyekutui-Nya, sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah
yang juga Rasul-Nya”.
Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Rasulullah saw,barangsiapa
berwudhu kemudian membaca:
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
Asyhadu alla ilaha illAllahu wahdahu la syarika lahu, wa asyhadu anna
Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu.“Saya bersaksi sesungguhnya tidak ada Tuhan
selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada yang menyekutui-Nya, sesungguhnya
Muhammad adalah hamba Allah yang juga Rasul-Nya”,
Maka dibukakan untuknya delapan delapan pintu surga, terserah dari mana saja
ia boleh masuk”.
At-Tirmidzi menambahkan bacaan:
اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين
Allahummaj-‘alni minat-tawwabina, waj-‘alni minal-mutathahhirina.“Ya
Allah. Jadikan saya termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat dan
suci”.
Dan yang diriwayatkan serta dishahihkan oleh Al-Hakim,barangsiapa berwudhu,
kemudian membaca:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
SubhanakAllahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa
atubu ilaika.“Maha suci Engkau Allah dan dengan puji-Mu saya bersaksi
sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Engkau, saya mohon ampunan dan bertaubat
kepada Engkau”,
Maka ditulis pada selembar kulit dengan cetakan yang tidak akan berubah
sampai hari Qiyamat”.
Seperti yang telah dishahihkan oleh Al-Hakim, maksudnya ialah tidak akan
dibatalkan sampai ia bisa melihat pahalanya yang agung.
Setelah doa di atas, lalu membaca shalawat salam untuk baginda Muhammad dan
keluarga beliau.
وصلى الله على سيدنا محمد وآله وصحبه وسلم
Wa shallAllahu ‘ala sayyidina Muhammadiw-wa alihi wa shahbihi wa sallama.“Dan
semoga Rahmat dan kesejahteraan Allah limpahkan kepada Junjungan kami Muhammad,
kepada keluarga dan sahabatnya”.
Lalu ditutup dengan bacaan surat Al-Qadar (surah ke-97) sebanyak 3 kali
dengan menghadap ke arah Qiblat tanpa mengangkat tangan, sebagai berikut:
بِّسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ
ٱلۡقَدۡرِ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ
أَمۡرٖ سَلَٰمٌ
هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ
Berdasarkan hadits yang dikeluarkan oleh Ad-Dailamiy:“Barangsiapa yang
membacanya (Surat Al-Qadar) pada bekas wudhunya (maksudnya, setelah selesai berwudhu)
sebanyak satu (1) kali, niscaya ia termasuk dalam golongan orang yang benar.”
Barangsiapa yang membacanya sebanyak dua (2) kali, niscaya ia dituliskan
dalam daftar para syuhada,dan barangsiapa yang membacanya sebanyak tiga (3)
kali, niscaya ia dikumpulkan bersama para Nabi”.
Dan disunnahkan setelah membaca Surah Al-Qadar membacakan doa:
اللهم اغفرلى ذنبى ووسع لى فى دارى وبارك فى رزقى ولا تفتنى بما زويت
عنى
Allahummaghfirli dzunubi wa wasi’li fi dari wa barik fi rizqi wa la
taftinniy bima zawaita ‘anni.“Ya Allah. Ampunilah dosa-dosaku. Lapangkanlah
(luaskanlah) di dalam negeriku. Berkatilah di dalam rezekiku. Dan janganlah
Engkau memberikan cobaan (kepadaku) dengan apa yang telah Engkau larang
kepadaku”.
Rujukan:Fathul Mu‘in - Hasyiyah I‘anatuth-Thalibin, juz 1 halaman 54
(penerbit Al-Haramain).
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik