Thursday 19 May 2016

Zikir Ngetren



ZIKIR NGETREN

Sekarang sedang ngetren zikir bersama yang dipandu seorang da’i dan disiarkan TV.
Bagaimana hukum majlis zikir itu? Apakah termasuk bid’ah?
Mengenai zikir bersama (berjama’ah) dengan mengeraskan suara, apalagi disiarkan oleh TV, hal itu menjadi perselisihan pendapat di kalangan ulama.
Sebahagian ulama memakruhkan bahkan mengharamkan zikir yang cara pelaksanaannya seperti itu, dengan alasan berlawanan dengan isi firman Allah SWT dalam surah al-A’raf ayat 205 dan Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Musa r.a., serta tidak pernah dilakukan Rasulullah SAW, disamping juga mengganggu konsentrasi orang yang sedang shalat misalnya.

Dalam surah al-A'raf ayat 205, Allah SWT berfirman:

وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِي نَفۡسِكَ تَضَرُّعٗا وَخِيفَةٗ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَٰفِلِينَ

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”
[QS. al-A’raf (7): 205]

Di dalam Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Musa r.a.
Rasulullah saw bersabda:

أَيُّهَا النَّاسُ إِرْبَعُوْا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، إِنَّكُمْ لَيْسَ تَدْعُوْنَ أَصُمَّ وَلاَ غَائِبًا، إِنَّكُمْ تَدْعُوْنَ سَمِيْعًا قَرِيْبًا وَهُوَ مَعَكُمْ

Artinya:
“Hai manusia, kecilkan suaramu, sebab kamu tidak menyeru kepada orang yang tuli dan jauh, melainkan kamu menyeru kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia bersamamu.”[HR. Muslim].

Dalam sebuah hadits lain yang sudah begitu terkenal diterangkan, di antara orang yang mendapat naungan Allah dari terik panas matahari di hari kiamat ialah orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sunyi sepi sehingga mengalir air matanya.

Imam asy-Syafi’i dalam kitab al-Um juz 1 halaman 150 menyatakan, yang artinya:

“Saya mengutamakan para imam dan makmum berzikir sesudah shalat dengan suara pelan, kecuali apabila imam menghendaki supaya zikirnya itu dipelajari makmum. Di kala yang demikian itu barulah zikir dikeraskannya. Tetapi setelah dirasakan bahwa makmum telah mengetahui (hafal), maka kembali lagi zikir itu dibaca pelan”.

Adapun alasan yang dipergunakan Imam asy-Syafi’i yaitu surah al-Isra' ayat 110:

قُلِ ٱدۡعُواْ ٱللَّهَ أَوِ ٱدۡعُواْ ٱلرَّحۡمَٰنَۖ أَيّٗا مَّا تَدۡعُواْ فَلَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ وَلَا تَجۡهَرۡ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِهَا وَٱبۡتَغِ بَيۡنَ ذَٰلِكَ سَبِيلٗا

Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.”
[QS. al-Isra' (17): 110].

Sementara itu ada sebahagian ulama yang membolehkan zikir berjamaah dengan suara keras, berargumentasi dengan beberapa hadits yang sebenarnya bersifat umum tidak menerangkan tentang kaifiatnya dibaca keras.

Berikut Beberapa Hadits Nabi Muhammad SAW Mengenai Zikir.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر الله علم الإيمان وبراءة من النفاق وحصن من الشيطان وحرز من النيران

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Zikir kepada Allah SWT itu adalah tanda iman, kebebasan dari munafik, benteng dari syaitan dan pelindung dari neraka.”

قال صلى الله عليه وسلم أفضل الذكر الخفى

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Zikir yang paling utama adalah zikir yang tersembunyi.”

قال صلى الله عليه وسلم أشد الأعمال ثلاث ذكر الله تعالى على كل حال ومواساة الأخ من مالك وإنصاف الفقير البائس من نفسك

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Amal yang paling berat itu ada tiga: Mengingat kepada Allah SWT pada setiap keadaan, menolong sesama saudara terhadap kezaliman seorang raja dan berbagi kebahagiaan dengan orang miskin yang lebih melarat dari kamu.”

قال صلى الله عليه وسلم علامة حب الله حب ذكر الله وعلامة بغض الله بغض ذكر الله عز وجل

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tanda cinta kepada Allah SWT adalah mencintai zikir kepada Allah SWT. Dan tanda benci kepada Allah SWT adalah membenci zikir kepada Allah ’Azza wa Jalla.” (HR. Baihaqi dari Anas bin Malik).

قال صلى الله عليه وسلم حكاية عن الله تعالى أنا مع عبدى إذا ذكرني وتحركت بى شفتاه

Nabi Muhammad SAW bersabda, menceritakan tentang firman Allah SWT  (dalam hadits qudsi): “Aku bersama hamba-Ku bila ia sedang zikir menyebut nama-Ku dan menggerakkan bibirnya untuk berzikir.”

قال صلى الله عليه وسلم ذكر الله تعالى بالغداة والعشى أفضل من ضرب السيوف فى سبيل الله

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Berzikir di waktu pagi dan petang lebih utama daripada pukulan pedang di jalan Allah SWT.”

قال صلى الله عليه وسلم أفضل الذكر لا إله إلا الله

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Zikir yang paling utama adalah: Laa ilaaha illallah.”

قال صلى الله عليه وسلم اذكروا الله ذكرا خاملا قيل وما الذكر الخامل قال الذكر الخفى

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Zikirlah kepada Allah SWT dengan zikir yang pelan.” Salah seorang sahabat bertanya: “Apakah zikir dengan suara pelan itu?”
Nabi SAW menjawab: “Yaitu zikir yang tersembunyi.” (HR. Abdullah bin Mubarak dari Dhamrah bin Habib).

قال صلى الله عليه وسلم أفضل العباد درجة عند الله يوم القيامة الذاكرون الله كثيرا

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hamba-hamba yang paling utama derajatnya disisi Allah pada hari kiamat adalah orang-orang yang paling banyak zikir kepada Allah.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Said Al-Khudri dengan sanad sahih).

قال صلى الله عليه وسلم خير الذكر الذكر الخفى وخير العبادة أخفها وخير الرزق ما يكفي

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Zikir yang terbaik adalah zikir yang tersembunyi. Ibadah yang terbaik adalah ibadah yang paling ringan. Rezeki yang terbaik adalah rezeki yang mencukupi.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Baihaqi dari Sa’ad bin Malik dan Ibnu Abi Waqqash dengan sanad sahih).
Allahu A’lam.
Anonymous Web Developer

Blog idiots yg membahas tentang pengetahuan, tentang islam , multimedia , graphic design dan photography.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan baik