Saturday 14 May 2016

Hukuman Ketika Bercampur Tauhid & Syirik


bujairimi.blogspot.co.id

Tauhid itu termasuk dalam perintah wajib yang mesti ditaati oleh setiap muslim laki-laki dan perempuan, dan menjadi pokok agama yang paling penting yang disampaikan oleh segala Rasul Allah, sebagaimana diterangkan dengan amat nyata dan tegas oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an, firman Allah:
Surah 20 Thaha ayat 14:
إِنَّنِيٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدۡنِي وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكۡرِيٓ
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”

Surah 21 Al-Anbiya ayat 25:

وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِيٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.

Syirik kepada Allah, atau mengadakan sekutu bagi-Nya dalam dzat-Nya, sifat-Nya dan af‘al-Nya itu adalah termasuk dalam perkara yang haram, menjadi larangan keras, menjadi kezaliman yang besar dan dosanya tidak diampuni oleh Allah, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah:

Surah 31 Lukman ayat 13:


وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.


Surah 4 An-Nisa ayat 48:


إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”

Tauhid itu menjadi rusak kalau dicampurkan dengan syirik, seperti mengadakan penyembahan kepada matahari, bulan, bintang, berhala, malaikat, manusia, jin dan lain-lain.
Di samping syirik yang terang itu, ada pula beberapa perkara yang dapat merusak tauhid yaitu perkara yang dilarang keras oleh Islam.
Perhatikanlah sabda Nabi Muhammad SAW:

من أتى عرافا فسأله عن شئ فصدقه لم تقبل له صلاة اربعين يوما ، رواه مسلم
“Barangsiapa yang datang kepada tukang tenung (ahli nujum, ureuëng eu keutika dalam bahasa Acéh), lalu ia bertanya kepadanya tentang sesuatu, lantas ia membenarkannya, niscaya tidak di terima shalatnya empat puluh (40) hari”.
Hadits riwayat: Muslim.

من علق تميمة فلا أتم الله له ومن علق ودعة فلا ودع الله له ، رواه أحمد وأبو يعلى والحاكم
“Barangsiapa yang menggantungkan tangkal (azimat) maka Allah tidak akan menyempurnakan urusannya,dan barangsiapa yang menggantungkan kalung siput penentram hati, niscaya Allah tidak akan menentramkan hatinya.”
Hadits Riwayat: Ahmad, Abu Ya’la dan Al-Hakim.
Untuk mengembalikan tauhid yang sejati, hendaklah kita menjauhi segala perbuatan syirik dan yang terlarang itu.

Perhatikanlah firman Allah:
Surah 10 Yunus ayat 107:

وَإِن يَمۡسَسۡكَ ٱللَّهُ بِضُرّٖ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَۖ وَإِن يُرِدۡكَ بِخَيۡرٖ فَلَا رَآدَّ لِفَضۡلِهِۦۚ يُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۚ وَهُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Tauhid itu adalah pangkal iman yang dengan adanya menjadi baik segala amal, dan dengan tidak adanya itu menjadi rusak segala amal yang dipersembahkan kepada Allah swt.Orang yang bertauhid betul-betul kepada Allah, berarti ia telah mempunyai pegangan teguh, yang tidak akan putus selama-lamanya.
Sungguh benarlah apa yang dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya:
Surah 2 Al Baqarah ayat 256:

لَآ إِكۡرَاهَ فِي ٱلدِّينِۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَيِّۚ فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Apa itu thaghut?
Inilah perkara yang penting harus kita ketahui, kalau kita hendak betul-betul bertauhid kepada Allah.Di dalam kitab Fathul Majid halaman 310, Imam Malik RA menerangkan arti thaghut itu, katanya:

ما عبد من دون الله
“Apa saja yang disembah selain dari Allah”.

Jadi menurut pendapat Imam Malik, bahwa segala apa saja yang disembah orang selain dari Allah, seperti menyembah patung berhala, matahari, bulan, bintang, pohon, api, air, malaikat, jin, syaitan dan lainnya itu semua dinamakan thaghut.Tauhid itu mempunyai rukunnya, dan jika tidak ada rukunnya maka tauhid itu serupa dengan i’tikad gado-gado.
Apa rukun tauhid itu?
Menurut Imam Malik di dalam Kitab Fathul Majid, yaitu:

الكفر بالطاغوت ركن التوحيد
“Kufur kepada thaghut (yakni penyembahan kepada yang lain dari Allah) itu adalah rukunnya tauhid”.

Berhukum kepada thaghut pun di larang oleh Agama Islam, sebagaimana diterangkan oleh Allah Swt di dalam firman-Nya:

Surah 4 An Nisa ayat 60:

أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ يَزۡعُمُونَ أَنَّهُمۡ ءَامَنُواْ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحَاكَمُوٓاْ إِلَى ٱلطَّٰغُوتِ وَقَدۡ أُمِرُوٓاْ أَن يَكۡفُرُواْ بِهِۦۖ وَيُرِيدُ ٱلشَّيۡطَٰنُ أَن يُضِلَّهُمۡ ضَلَٰلَۢا بَعِيدٗا
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.”

Untuk menegakkan tauhid supaya sanggup untuk menghadapi segala keadaan, hendaklah kita meninggalkan penyembahan dan berhukum kepada thaghut, dengan ini mudah-mudahan tauhid kita memberi manfaat besar kepada kita.

Anonymous Web Developer

Blog idiots yg membahas tentang pengetahuan, tentang islam , multimedia , graphic design dan photography.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan baik