Sunday 8 May 2016

Mengenal Matan Arba’in An-Nawawiyyah (Terjemahan Bahasa Indonesia)



bujairimi.blogspot.co.id


Matan Arba’in An-Nawawiyyah 
Karangan :
Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi.
 الإمام العلامة أبو زكريا محيي الدين بن شرف النووي الدمشقي

Atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi'i. Ia lahir di desa Nawa, dekat kota Damaskus, pada tahun 631 H dan wafat pada 24 Rajab 676 H.
MUQADDIMAH

بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi yang maha penyayang.

الحمدلله رب العالمين قيوم السماوات والأرضين مدبر الخلائق أجمعين ، باعث الرسل صلواته وسلامه عليهم إلى المكلفين لهدايتهم وبيان شرائع الدين بالدلائل القطعية وواضحات البراهين ، أحمده على جميع نعمه وأسأله المزيد من فضله وكرمه

Bermula segala jenis puji itu mustahaq bagi Allah Tuhan pemelihara seluruh alam, yang menciptakan langit dan bumi, yang mengatur segala makhluk, yang mengutus rasul-rasul - bermula rahmat-Nya dan sejahtera-Nya itu atas mereka - kepada segala mukallaf untuk memberi petunjuk mereka, dan menjelaskan syariat agama dengan dalil-dalil yang pasti dan keterangan yang jelas.Aku memuji akan-Nya atas segala nikmat-Nya, dan aku memohon akan tambahan dari karunia-Nya dan kemuliaan-Nya.

وأشهد أن لا إله إلا الله الواحد القهار الكريم الغفار

Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang tunggal, yang maha mengalahkan, yang maha mulia, yang maha pengampun.

وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله وحبيبه وخليله أفضل المخلوقين المكرم بالقرآن العزيز المعجزة المستمرة على تعاقب السنين وبالسنن المستنيرة للمسترشدين المخصوص بجوامع الكلم وسماحة الدين

Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya tuan kami Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya dan kekasih-Nya dan teman-Nya, seutama-utama makhluk yang dimuliakan dengan al-Qur'an yang mulia, yang bermukjizat terus menerus atas berturut-turut tahun, dan dengan sunnah yang menerangi bagi orang yang terpetunjuk, yang khusus dengan segala ucapan dan yang memudahkan agama.

صلوات الله وسلامه عليه وعلى سائر النبيين والمرسلين وآل كل وسائر الصالحين

Bermula rahmat Allah dan sejahtera-Nya itu atas semua nabi dan rasul dan keluarga semuanya (nabi dan rasul) dan semua orang-orang yang saleh.

أما بعد فقد روينا عن علي بن أبي طالب وعبدالله بن مسعود ومعاذ بن جبل وأبى الدرداء وابن عمر وابن عباس وأنس ابن مالك وأبى هريرة وأبى سعيد الخدري رضي الله عنهم من طرق كثيرات بروايات متنوعات أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من حفظ على أمتى أربعين حديثا من أمر دينها بعثه الله يوم القيامة فى زمرة الفقهاء والعلماء

Adapun kemudian daripada itu, maka sungguh kami menyusun kitab ini bersandarkan pada sebuah hadits yang bersumber dari riwayat ’Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud, Mu’adz bin Jabal, Abu Ad-Darda, Ibnu ’Umar, Ibnu ’Abbas, Anas bin Malik, Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al-Khudriy Radliyallahu ’anhum dari jalur yang banyak dengan riwayat yang bermacam-macam, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Barangsiapa dari ummatku hafal empat puluh hadits tentang agamanya, niscaya ia dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat dalam kelompok para fuqaha dan para ulama”.

وفى رواية بعثه الله فقيها عالما

Dan di dalam sebuah riwayat, “Dibangkitkan akannya oleh Allah akan sebagai seorang faqih yang ’alim.”

وفى رواية أبى الدرداء وكنت له يوم القيامة شافعا وشهيدا

Dan dalam riwayat Abu ad-Darda, “Dan pada hari kiamat nanti aku akan menjadi pembela dan saksi untuknya.

وفى رواية ابن مسعود قيل له ادخل من أى أبواب الجنة شئت

Dan dalam riwayat Ibnu Mas’ud, “Dikatakan kepadanya, Masuklah dari pintu surga mana saja yang kamu kehendaki.”

وفى رواية ابن عمر كتب فى زمرة العلماء وحشر فى زمرة الشهداء

Dan dalam riwayat Ibnu ’Umar, “Ia tercatat dalam golongan para ulama dan dikumpulkan dalam golongan syuhada.”

واتفق الحفاظ على أنه حديث ضعيف وإن كثرت طرقه

Dan sepakat para ulama penghafal hadits, bahwa sesungguhnya hadits ini lemah sekalipun banyak jalurnya.

وقد صنف العلماء رضي الله عنهم فى هذا الباب ما لا يحصى من المصنفات

Dan sungguh telah disusun oleh para ulama Radliyallahu ’anhum dalam masalah ini (empat puluh hadits Nabi) sampai-sampai karangan ini tidak terhitung lagi jumlahnya.

فأول من علمته صنف فيه عبد الله ابن المبارك ثم محمد بن أسلم الطوسى العالم الربانى ثم الحسن بن سفيان النسائى وأبو بكر الأجرى وأبو بكر محمد بن ابراهيم الأصفهانى والدار قطنى والحاكم وأبو نعيم وأبو عبد الرحمن السلمى وأبو سعيد المالينى وأبو عثمان الصابونى وعبدالله بن محمد الأنصارى وأبو بكر البيهقى وخلائق لا يحصون من المتقدمين والمتأخرين

Sedangkan yang pertama sekali saya ketahui ulama yang membukukan empat puluh hadits Nabi adalah Abdullah bin al-Mubarak, lalu Muhammad Ibnu Aslam ath-Thusiy al-’Alim ar-Rabbaniy, lalu al-Hasan bin Sufyan an-Nasaiy, dan Abu Bakar al-Ajuriy, dan Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim al-Ashfahaniy, dan ad-Daraquthniy, dan al-Hakim, dan Abu Nu’aim, dan Abu ’Abdurrahman as-Sulamiy, dan Abu Sa’id al-Maliniy, dan Abu ’Utsman ash-Shabuniy, dan ’Abdullah bin Muhammad al-Anshariy, dan Abu Bakar al-Baihaqiy, dan masih banyak lagi yang tidak terhitung jumlahnya dari generasi mutaqaddimin dan mutaakhirin.

وقد استخرت الله تعالى فى جميع أربعين حديثا اقتداء بهؤلاء الأئمة الأعلام وحفاظ الإسلام

Dan sungguh telah aku istikharah kepada Allah dalam menghimpun empat puluh hadits karena mengikuti dengan semua imam yang lebih mengetahui dan para penhafal Islam.

وقد اتفق العلماء على جواز العمل بالحديث الضعيف فى فضائل الأعمال ومع هذا فليس اعتمادى على هذا الحديث بل على قوله صلى الله عليه وسلم فى الأحاديث الصحيحة : ليبلغ الشاهد منكم الغائب ، وقوله صلى الله عليه وسلم : نضر الله امرءا سمع مقالتى فوعاها فأداها كما سمعها

Dan sungguh telah sepakat ulama atas boleh beramal dengan hadits yang lemah dalam fadlail a’mal (keutamaan amal perbuatan). Dan beserta ini maka aku tidak berpegang atas hadits ini, tetapi atas sabda Rasulullah saw dalam hadits yang sahih: “Hendaklah yang hadir dari kalian, menyampaikan kepada yang tidak hadir.”
Dan sabda Rasulullah saw: “Allah memperbagus wajah seseorang yang mendengar perkataan aku, memahaminya, lalu mengamalkan seperti apa yang telah ia dengarkan.”

ثم من العلماء: من جمع الأربعين فى أصول الدين وبعضهم فى الفروع وبعضهم فى الجهاد وبعضهم فى الزهد وبعضهم فى الاداب وبعضهم فى الخطب وكلها مقاصد صالحة رضي الله عن قاصديها

Dalam membukukan empat puluh hadits Nabi ini, di antara ulama ada yang memfokuskan pada hadits - hadits yang berkenaan dengan masalah ushuluddin (aqidah dan masalah yang prinsip dalam agama), dan ada yang berkaitan dengan furu’ (cabang).
Ada pula yang menyusunnya berkenaan dengan jihad, zuhud, adab, dan khutbah - khutbah.
Semuanya didasari tujuan baik.
Semoga Allah meridlai tujuan mereka.

وقد رأيت جمع أربعين أهم من هذا كله وهى أربعون حديثا مشتملة على جميع ذلك وكل حديث منها قاعدة عظيمة من قواعد الدين قد وصفه العلماء بأن مدار الإسلام عليه أو هو نصف الإسلام أو ثلثه أو نحو ذلك ثم التزم فى هذه الأربعين أو تكون صحيحة ومعظمها فى صحيحى البخارى ومسلم واذكرها محذوفة الأسانيد ليسهل حفظها ويعم الانتفاع بها إن شاء الله تعالى ثم أتبعها بباب فى ضبط خفى الفاظها

Dan sungguh aku mendapatkan kumpulan empat puluh hadits yang lebih penting daripada semuanya itu, yaitu empat puluh hadits yang mencakup atas semua yang telah disusun oleh para ulama di atas.
Dan setiap hadits daripadanya itu adalah undang - undang yang besar daripada undang - undang agama.
Ulama memberi sifat hadits ini dengan hadits yang memuat seluruh ajaran agama Islam, atau separuh dari agama Islam, atau sepertiganya, atau seterusnya.
Kemudian yang diperlukan itu ada dalam empat puluh hadits ini.
Atau hadits - hadits ini adalah hadits shahih.
Sebagian besarnya ada di dalam shahih Bukhari dan Muslim.
Dan aku menyebut hadits ini dengan menghilangkan sanadnya supaya mudah menghafalnya.
Dan semoga hadits ini dapat diambil manfaat secara menyeluruh - insya Allah Ta’ala.
Kemudian aku menjadikan untuk setiap satu hadits menjadi satu bab sebagai pembatas, disertai dengan lafadz - lafadz-nya yang ringan.

وينبغي لكل راغب فى الآخرة أن يعرف هذه الأحاديث لما اشتملت عليه من المهمات واحتوت عليه من التنبيه على جميع الطاعات وذلك ظاهر لمن تدبره

Seyogyanya bagi setiap orang yang merindukan kebahagiaan dalam negeri akhirat hendaklah mengetahui hadits - hadits ini.
Sebab disinilah terangkum masalah - masalah yang prinsip sebagai peringatan kepada manusia menuju ketaatan yang sempurna.
Ini semua nampak nyata bagi mereka yang benar - benar merenungkannya.

وعلى الله اعتمادى وإليه تفويضى واستنادى وله الحمد والنعمة به التوفيق والعصمة

Akhirnya, hanya kepada Allah-lah aku menyandarkan diri dan kepada-Nya pula kuserahkan segala perkara.
Bagi-Nya segala puji dan kenikmatan serta disisi-Nya petunjuk dan perlindungan.

Hadits 1

SEMUA AMAL TERGANTUNG NIAT

عَنْ أَمِيرِ المؤمِنينَ أَبِـي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضيَ اللهُ تعالى عنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ يَقُولُ: (إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُولِه فَهِجْرَتُهُ إلى اللهِ وَرَسُولِه، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَو امْرأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ) رَواهُ إِماماَ الـمُحدِّثِين أبو عَبدِ الله مُـحَمَّدُ بنُ إسماعيلَ بنِ إِبراهِيمَ بنِ الـمُغِيرةِ بن بَرْدِزْبَهْ البخاريُ، وأبو الـحُسَينِ مُسلِمٌ بنُ الحجَّاجِ بنِ مُسلِمٍ القُشَيرِي النَيسابُورِي، فِي صَحِيحَيْهِما اللَذَينِ هُماَ أَصَحُّ الكُتُبِ الـمُصَنَّفَة

“Dari Amiril Mukminin, Abu Hafs, Umar bin Al Khattab, radliallahu anhu, beliau berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya amal itu hanya dinilai berdasarkan niatnya, dan sesungguhnya pahala yang diperoleh seseorang sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang niat hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya maka dia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya, dan siapa yang hijrahnya dengan niat mendapatkan dunia atau wanita yang ingin dinikahi maka dia hanya memperoleh apa yang dia inginkan. (Diriwayatkan oleh dua Imam ahli hadits, Abu Abdillah, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abul Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An naisaburi, dalam dua kitab shahih mereka, yang merupakan dua karya tulis yang paling shahih).”

Hadits 2

ISLAM, IMAN DAN IHSAN

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَيضاً قَال: بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِـي صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَم، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُولُ الله،وَتُقِيْمَ الصَّلاَة، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ،وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البيْتَ إِنِ اِسْتَطَعتَ إِليْهِ سَبِيْلاً)، قَالَ: صَدَقْتَ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ، قَالَ: (أَنْ تُؤْمِنَ بِالله،وَمَلائِكَتِه،وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ،وَالْيَوْمِ الآَخِر،وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ)، قَالَ: صَدَقْتَ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ، قَالَ: (أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ)، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: (مَا الْمَسئُوُلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ)، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِها، قَالَ: (أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا،وَأَنْ تَرى الْحُفَاةَ العُرَاةَ العَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي البُنْيَانِ)، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثَ مَلِيَّاً ثُمَّ قَالَ: (يَا عُمَرُ أتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟) قُلْتُ: اللهُ وَرَسُوله أَعْلَمُ، قَالَ: (فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ). رواه مُسلِمٌ

“Dari Umar radhiyallahu anhu, dia menceritakan, Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak ada bekas-bekas datang dari perjalanan pada dirinya, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya. Kemudian dia duduk di dekat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kemudian dia bertanya, Wahai Muhammad, sampaikan kepadaku apa itu islam! Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Islam adalah engkau bersyahadat bahwasanya tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa ramadan, dan melaksanakan haji ke baitullah jika engkau mampu pergi ke sana. Orang ini berkata, Engkau benar. Umar pun mengatakan, Kami terheran, dia bertanya lalu dibenarkannya sendiri. Orang tersebut bertanya, Sampaikan kepadaku tentang apa itu iman! Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Iman itu adalah bahwa engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari akhir, serta beriman kepada takdir baik maupun buruk. Orang tersebut menyahut, Kamu benar. Sampaikan kepadaku tentang apa itu ihsan! Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Ihsan adalah bahwa engkau beribadah kepada Allah seolah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihatmu. Orang itu bertanya, Sampaikan kepadaku, kapan kiamat tiba! Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya. Orang itu bertanya lagi, Sampaikan kepadaku tentang tanda-tandanya! Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab. Budak-budak wanita akan melahirkan tuannya, dan engkau akan melihat orang yang tidak memakai alas kaki, suka tidak memakai baju, miskin, dan pengembala kambing berlomba-lomba dalam membuat bangunan yang tinggi. Kemudian orang tersebut pergi, sementara aku (Umar) diam beberapa saat. Setelah itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya, Wahai Umar, tahukah kamu, siapa orang yang kemarin bertanya-tanya? Umar mengatakan, Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya dia adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian. (HR. Muslim).”

Hadits 3

RUKUN ISLAM

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْن الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ النبي صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: (بُنِيَ الإِسْلامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البِيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ). رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ

“Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhuma, dia mengatakan, Saya mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Islam itu dibangun di atas lima tiang: syahadat bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke baitullah, dan berpuasa ramadan. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”

 Hadits 4

NILAI AMAL SESUAI DENGAN PENGHUJUNGNYA

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ المَصْدُوْقُ: (إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمَاً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ،ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ،ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ المَلَكُ فَيَنفُخُ فِيْهِ الرٌّوْحَ،وَيَؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَالله الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلاذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَايَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا). رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ

“Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberitahukan kepada kami dan beliau adalah orang yang jujur dan yang dibenarkan, Sesungguhnya, proses penciptaan kalian di dalam perut ibu berlangsung selama 40 hari dalam bentuk air mani, kemudian menjadi segumpal darah yang menggantung selama 40 hari juga, kemudian menjadi segumpal daging selama 40 hari juga. Kemudian, Allah mengutus seorang malaikat untuk meniupkan ruh ke janin dan diperintahkan mencatat empat ketetapan: rezekinya, ajalnya, amalnya, dan penghujung hidupnya, apakah menjadi orang bahagia atau orang celaka. Demi Dzat yang tiada sesembahan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya ada orang yang mengamalkan amalan penghuni surga, hingga jarak antara dia dengan surga tinggal satu hasta, namun ketetapan takdir mendahuluinya, kemudian dia mengamalkan amalan penduduk neraka, kemudian dia masuk neraka. Ada pula orang yang mengamalkan amalan penduduk neraka, hingga jarak antara dia dengan neraka tinggal satu hasta, namun ketetapan takdir mendahuluinya, kemudian dia mengamalkan amalan penduduk surga, kemudian dia masuk surga. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”

 Hadits 5

MENOLAK KEMUNGKARAN DAN BID’AH

عَنْ أُمِّ المُؤمِنِينَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ - رَضِيَ اللهُ عَنْهَا - قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ) رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ، وفي رواية لـمُسلِمٍ (مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ)

“Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa yang membuat-buat hal yang baru dalam urusan kami (ibadah) yang tidak ada dasarnya dari agama maka perbuatan itu tertolak. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Dalam salah satu riwayat Muslim disebutkan, Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang tidak memiliki dasar dalam agama kami maka amal itu tertolak.”

 Hadits 6

HALAL DAN HARAM TELAH JELAS

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بِشِيْر رضي الله عنهما قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: (إِنَّ الحَلالَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَات لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاس،ِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدِ اسْتَبْرأَ لِدِيْنِهِ وعِرْضِه، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الحَرَامِ كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَقَعَ فِيْهِ. أَلا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمَىً . أَلا وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ، أَلا وإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وإذَا فَسَدَت فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلا وَهيَ القَلْبُ). رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ

“Dari Abu Abdillah an-Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhuma, beliau mengatakan, Saya mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, namun di antara keduanya ada perkara yang meragukan (syubhat), di mana banyak orang tidak mengetahuinya. Barangsiapa yang menjauhi hal-hal syubhat, berarti dia telah membersihkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang mendekati syubhat, berarti dia akan terjerumus ke dalam keharaman, sebagaimana seorang pengembala yang menaruh hewannya di dekat padang rumput yang dilindungi, hampir saja binatangnya menerjang padang rumput. Ketahuilah, bahwa setiap raja itu memiliki daerah yang dilindungi. Ketahuilah, bahwa daerah Allah yang dilindungi adalah segala hal yang haram. Ketahuilah, bahwa dalam tubuh manusia ada segumpal darah. Jika segumpal darah ini baik maka seluruh tubuh akan baik, dan jika segumpal darah ini jelek maka seluruh tubuh akan jelek. Segumpal darah itu adalah hati. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”

Hadits 7

AGAMA ADALAH NASIHAT

عَنْ أَبِيْ رُقَيَّةَ تَمِيْم بْنِ أَوْسٍ الدَّارِيِّ رضي الله عنه أَنَّ النبي صلى الله عليه وسلم قَالَ: (الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ) قُلْنَا: لِمَنْ يَارَسُولَ اللهِ ؟ قَالَ: (للهِ،ولكتابه، ولِرَسُوْلِهِ، وَلأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ، وَعَامَّتِهِمْ). رواه مُسلِمٌ

“Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Dary radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Agama itu nasihat. Kami bertanya, (Nasihat) untuk siapa, wahai Rasulullah? Beliau menjawab, (Nasihat) bagi Allah, kitab-Nya, para rasul-Nya, pemimpin kaum muslimin, dan masyarakat umum. (HR. Muslim).”

Hadits 8

KEHORMATAN SEORANG MUSLIM

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: (أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ وَيُقِيْمُوْا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءهَمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى) رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ

“Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah melaksanakannya berarti mereka telah melindungi darah dan hartanya dari (serangan) kami, kecuali karena hak Islam, sementara hisab mereka Allah yang menanggungnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”

Hadits 9

BEBAN SYARIAT SESUAI KEMAMPUAN

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ الله تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: (مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوهُ وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ؛ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلافُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ). رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ

“Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakhr radhiyallahu anhu, beliau mengatakan, Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Segala hal yang aku larang, jauhilah. Segala hal yang aku perintahkan, laksanakanlah semampu kalian. Sesungguhnya umat sebelum kalian itu binasa disebabkan mereka banyak bertanya dan berseberangan dengan nabi-nabi mereka. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”

Hadits 10

REZEKI YANG HALAL

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبَاً وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ : ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً ) [المؤمنون : ٥١]، وَقَالَ: ( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ) [البقرة : ١٧٢] ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاء،ِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ) رواه مُسلِمٌ
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah itu ath-Thayyib dan tidak menerima kecuali yang baik. Allah memerintah orang mukmin sebagaimana perintah yang Dia berikan kepada para rasul. Allah berfirman (yang artinya), Wahai para rasul, makanlah makanan yang halal dan lakukanlah amal shalih. (QS. Al-Mukminun: 51). Allah juga berfirman (yang artinya), Wahai orang-orang yang beriman, makanlah rezeki yang halal yang kami berikan kepada kalian. (QS. Al Baqarah: 172). Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam menceritakan seseorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya acak-acakan dan berdebu, dia menengadahkan kedua tangannya ke atas, dan berdoa, Ya Rabbi Ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia dikenyangkan dengan yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan? (HR. Muslim).”

Hadits 11

MENINGGALKAN YANG MERAGUKAN

عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الحَسَنِ بنِ عَلِيّ بنِ أبِي طالبٍ سِبْطِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: حَفِظْتَ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم : (دَعْ مَا يُرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يُرِيْبُكَ) رواه التِّرمِذيُّ والنسائِي وقال التِّرمِذيُّ: حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيح

“Dari Abu Muhammad Hasan bin Ali radhiyallahu anhuma, cucu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan buah hati beliau, beliau mengatakan, Saya menghapal (nasihat) dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Tinggalkan sesuatu yang meragukan dan pindahlah ke sesuatu yang tidak meragukan. (HR. An-Nasai dan at-Turmudzi; at-Turmudzi mengatakan, Hasan shahih).”

Hadits 12

SEORANG MUSLIM MENINGGALKAN YANG TIDAK BERMANFAAT

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : (مِنْ حُسْنِ إِسْلامِ المَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَيَعْنِيْهِ) حديثٌ حَسنٌ، رواه التِّرمِذيُّ وغَيرُه هَكَذا

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, Di antara tanda bagusnya keislaman seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya. (Hadits hasan; diriwayatkan oleh at-Turmudzi dan yang lainnya).”

Hadits 13

KESEMPURNAAN IMAN

عَنْ أَبِيْ حَمْزَةَ أَنَسِ بنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَن النَّبِـي صلى الله عليه وسلم قَالَ: (لاَ يُؤمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ) رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ

“Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, Keimanan seseorang tidak sempurna sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya. (HR. Al Bukhari dan Muslim).”

Hadits 14

KEHORMATAN DARAH SEORANG MUSLIM

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ : (لا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلاَّ بإِحْدَى ثَلاثٍ: الثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ، وَالتَّاركُ لِدِيْنِهِ الـمُفَارِقُ لِلجَمَاعَةِ) رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ

“Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Tidaklah darah seorang muslim itu halal kecuali dengan salah satu di antara tiga alasan: orang yang sudah menikah lalu berzina, jiwa dibalas dengan jiwa, dan orang yang meninggalkan agamanya, yang keluar dari jamaah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”

Hadits 15

ADAB DALAM ISLAM

عَن أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرَاً أَو لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِم جَارَهُ، ومَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ) رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia berkata yang baik atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya memuliakan tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya memuliakan tamunya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”

Hadits 16

JANGAN MARAH

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبيِّ صلى الله عليه وسلم : أَوصِنِيْ، قَال : (لاَ تَغْضَبْ) فَرَدَّدَ مِراراً، قَال: (لاَ تَغْضَبْ) رواه البُخارِيُّ

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dan berkata, Berilah aku nasihat. Beliau bersabda, Jangan marah. Orang itu pun mengulangi permintaannya beberapa kali, namun beliau (tetap) bersabda, Jangan marah! (HR. Al-Bukhari).”

Hadits 17

BERBUAT BAIK DALAM SEGALA URUSAN

عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّادِ بنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (إِنَّ اللهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ. فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا القِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ) رواه مُسلِمٌ

“Dari Abu Yala Syaddad bin Aus radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan ihsan kepada semuanya. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menenangkan sembelihannya. (HR. Muslim).”

Hadits 18

AKHLAK MULIA

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ جُنْدُبِ بنِ جُنَادَةَ وَ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بِنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ) رواه التِّرمِذِي وقاَل: حديثٌ حسنٌ. وفي بَعضِ النُّسَخ: حسنٌ صَحيحٌ

“Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Muadz bin Jabal radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Bertakwalah kepada Allah di mana pun kalian berada, iringi perbuatan jelek dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik akan menghapus dosa perbuatan jelek, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang terpuji. (HR. At-Turmudzi, dan beliau menyatakan, Hadits hasan).”

Hadits 19

JAGALAH HAK ALLAH MAKA ALLAH MENJAGAMU

عَنْ أَبِي العَبَّاسٍ عَبْدِ اللهِ بنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: كُنْتُ خَلْفَ النبي صلى الله عليه وسلم يَومَاً فَقَالَ: (يَا غُلاَمُ إِنّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحفَظك، احْفَظِ اللهَ تَجِدهُ تُجَاهَكَ، إِذَاَ سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَاَ اسْتَعَنتَ فَاسْتَعِن بِاللهِ، وَاعْلَم أَنَّ الأُمّة لو اجْتَمَعَت عَلَى أن يَنفَعُوكَ بِشيءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلا بِشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ لَك، وإِن اِجْتَمَعوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشيءٍ لَمْ يَضُرُّوك إلا بِشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفعَت الأَقْلامُ، وَجَفّتِ الصُّحُفُ) رواه التِّرمِذِي وقال: حديث حسنٌ صَحيحٌ - وفي رواية - غير التِّرمِذِي: (اِحفظِ اللهَ تَجٍدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إلى اللهِ في الرَّخاءِ يَعرِفْكَ في الشِّدةِ، وَاعْلَم أن مَا أَخطأكَ لَمْ يَكُن لِيُصِيبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُن لِيُخطِئَكَ، وَاعْلَمْ أنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسرِ يُسراً) رواه التِّرمِذيُّ

“Dari Abul Abbas Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma, beliau mengatakan, Saya pernah berada di belakang Nabi shallallahu alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, Wahai anakku, aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan temui Dia di hadapanmu. Jika meminta sesuatu, mintalah kepada Allah. Jika meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, andaikan semua umat berkumpul untuk memberikan suatu manfaat kepadamu maka mereka tidak akan mampu memberikan manfaat tersebut kepadamu kecuali sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu, dan andaikan semua umat berkumpul untuk memberikan suatu bahaya kepadamu maka mereka tidak akan mampu memberikan bahaya tersebut kecuali bahaya yang telah Allah tetapkan untuk menimpamu. Pena takdir telah diangkat dan lembaran catatan amal telah kering. (HR. At-Turmudzi, beliau mengatakan, Hadits hasan shahih).”

Hadits 20

MALU BAGIAN DARI IMAN

عَنْ أَبيْ مَسْعُوْدٍ عُقبَةَ بنِ عَمْرٍو الأَنْصَارِيِّ البَدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم (إِنَّ مِمَّا أَدرَكَ النَاسُ مِن كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُولَى إِذا لَم تَستَحْيِ فاصْنَعْ مَا شِئتَ) رواه البُخارِيُّ

“Dari Abu Mas’ud ’Uqbah bin ’Amr al-Anshari al-Badri radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya, di antara wasiat para nabi terdahulu yang dipahami oleh manusia adalah, Jika kamu tidak malu maka lakukanlah sesukamu. (HR. Al-Bukhari).”

Hadits 21

ISTIQAMAH

عَنِ أَبي عَمْرٍو، وَقِيلَ، أَبي عمْرَةَ سُفْيَانَ بنِ عَبْدِ اللهِ رضي الله عنه قَالَ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِي فِي الإِسْلامِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ؟ قَالَ: (قُلْ آمَنْتُ باللهِ ثُمَّ استَقِمْ) رواه مُسلِمٌ

“Dari Abu Amr -ada yang mengatakan Abu Amrah- Sufyan bin Abdillah radhiyallahu anhu, dia menceritakan, Saya pernah berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Wahai Rasulullah, sampaikan kepadaku suatu nasihat tentang Islam yang tidak mungkin kutanyakan kepada seorang pun selain engkau. Beliau bersabda, Katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah. (HR. Muslim).”

Hadits 22

SYARAT MASUK SURGA

عَنْ أَبيْ عَبْدِ اللهِ جَابِرِ بنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيِّ رضي الله عنه أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النبي صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: أَرَأَيتَ إِذا صَلَّيتُ الـمَكْتُوبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضانَ، وَأَحلَلتُ الحَلاَلَ، وَحَرَّمْتُ الحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلى ذَلِكَ شَيئاً أَدخُلُ الجَنَّةَ ؟ قَالَ: (نَعَمْ) رواه مُسلِمٌ. وَمَعْنَى حَرَّمْتُ الحَرَامَ: اجْتَـنَبتُه، وَمَعنَى أَحْلَلتُ الحَلاَلَ: فَعَلتُه مُعْتَقِداً حِلَّه

“Dari Abu Abdillah Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dia mengatakan, Apa pendapat Anda, jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa ramadan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan tidak menambah (amalan) sedikit pun selain itu, apakah saya akan masuk surga? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Ya. (HR. Muslim).”

Hadits 23

BERSEGERA DALAM KEBAIKAN

عَنْ أَبِي مَالِكٍ الحَارِثِ بنِ عَاصِم الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ، والحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الميزانَ، وسُبْحَانَ اللهِ والحَمْدُ للهِ تَمْلآنِ - أَو تَمْلأُ - مَا بَيْنَ السَّمَاءِ والأَرْضِ، وَالصَّلاةُ نُورٌ، والصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَو عَلَيْكَ، كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَو مُوبِقُهَا) رواه مُسلِمٌ

“Dari Abu Malik al-Asy’ari radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Bersuci itu setengah dari iman, ucapan alhamdulillah akan memenuhi timbangan, ucapan subhanallah wal hamdu lillah memenuhi ruang antara langit dan bumi, shalat itu cahaya, sedekah itu bukti (iman), sabar itu sinar, dan al-Quran bisa menjadi pembela bagimu atau mendakwamu. Setiap manusia berada di pagi hari, dia menjual dirinya, ada yang menyelamatkan dirinya dan ada yang membinasakan dirinya. (HR. Muslim).”

Hadits 24

LARANGAN BERBUAT ZALIM

عَنْ أَبي ذرٍّ الغِفَارِي رضي الله عنه عَن النَّبِـي صلى الله عليه وسلم فيمَا يَرْويهِ عَنْ رَبِّهِ عزَّ وجل أَنَّهُ قَالَ: (يَا عِبَادِي إِنِّـي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي و جَعَلْتُهُ بَيْنَكُم مُحَرَّماً فَلا تَظَالَمُوا، يَا عِبَادِي كُلُّكُم ضَالٌّ إِلاَّ مَن هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُم، يَاعِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فاَسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمكُم، يَا عِبَادِي كُلُّكُم عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِي أَكْسكُم، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعَاً فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُم، يَا عِبَادِي إِنَّكُم لَنْ تَبْلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّونِي وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُوْنِي، يَاعِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فَيْ مُلْكِيْ شَيْئَاً. يَا عِبَادِيْ لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئَاً، يَا عِبَادِي لَو أنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُم وَإنْسَكُم وَجِنَّكُم قَامُوا فِيْ صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِندِي إِلاَّ كَمَا يَنقُصُ المِخْيَطُ إَذَا أُدْخِلَ البَحرَ، يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُم أُحْصِيهَا لَكُم ثُمَّ أُوَفِّيكُم إِيَّاهَا فَمَن وَجَدَ خَيراً فَليَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُومَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ) رواه مُسلِمٌ

“Dari Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam, beliau meriwayatkan dari Allah azza wa Jalla, sesungguhnya Allah telah berfirman, Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan (berlaku) zalim atas diri-Ku dan Aku menjadikannya perbuatan yang haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, pasti Aku kabulkan. Kalian semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, pasti Aku beri makan. Wahai hamba-Ku, kalian semua asalnya telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, pasti Aku berikan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian melakukan perbuatan dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan dapat membahayakan diri-Ku dan kalian tak akan dapat memberikan manfaat kepada-Ku. Wahai hamba-Ku, andaikan makhluk yang pertama sampai yang terakhir, manusia maupun jin, semuanya bertakwa sebagaimana takwanya hati orang yang paling bertakwa di antara kalian, hal itu tidak menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Andaikan makhluk yang pertama sampai yang terakhir, manusia maupun jin, semuanya jahat sejahat hati orang yang paling jahat di antara kalian, hal itu tidak mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga. Wahai hamba-Ku, Andaikan makhluk yang pertama sampai yang terakhir, manusia maupun jin, semuanya berada di satu tempat, kemudian mereka meminta kepada-Ku, lalu Aku memenuhi seluruh permintaan mereka, maka tidaklah hal itu mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali sebagaimana (berkurangnya air yang menempel pada) sebatang jarum yang dimasukkan ke laut. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya amal kalian, Aku catat semuanya untuk kalian, kemudian Aku membalasnya. Maka barangsiapa yang mendapatkan kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah dan barangsiapa mendapatkan selain dari itu, maka janganlah sekali-kali ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri. (HR. Muslim).”

Hadits 25

ZIKIR BERNILAI SEDEKAH

عَنْ أَبي ذَرٍّ رضي الله عنه أَيضَاً أَنَّ أُنَاسَاً مِنْ أَصحَابِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالوا لِلنَّبِـي صلى الله عليه وسلم: يَارَسُولَ الله، ذَهَبَ أَهلُ الدثورِ بِالأُجورِ، يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ، وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِـهِمْ، قَالَ: (أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُوْنَ؟ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَة.وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً و كُلِّ تَحْمَيْدَةٍ صَدَقَةً و كُلِّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةٌ و أَمْرٌ بالِمَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ و نَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ و فِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ قَالُوا: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ؟ قَالَ:أَرَأَيْتُم لَو وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزرٌ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الحَلالِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ

“Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam, ia berkata, Sesungguhnya sebagian sahabat berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Wahai Rasulullah, orang-orang kaya memborong pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka mampu bersedekah dengan kelebihan harta mereka. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bersedekah? Sesungguhnya tiap tasbih adalah sedekah, tiap tahmid adalah sedekah, tiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah sedekah. Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, apakah seseorang di antara kami yang memenuhi syahwatnya mendapat pahala? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Apa pendapat kalian jika orang tersebut memenuhi syahwatnya pada hal yang haram, apakah dia berdosa? Maka, demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala. (HR. Muslim).”

Hadits 26

PINTU-PINTU SEDEKAH

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلُّ يَومٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ: تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ في دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُ لَهُ عَلَيهَا أَو تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاةِ صَدَقَةٌ، وَتُمِيْطُ الأَذى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ) رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Setiap ruas tulang manusia wajib disedekahi, setiap harinya selama matahari masih terbit. Mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong seseorang naik ke atas kendaraannya dan mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah, berkata yang baik adalah sedekah, setiap langkah berjalan menuju shalat (jamaah) adalah sedekah, dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”

Hadits 27

AKHLAK LUHUR KUNCI KEBAIKAN

عَنِ النَّواسِ بنِ سَمعان رضي الله عنه، عَنِ النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم، قال: (البِرُّ حُسْنُ الخُلُقِ، والإثْمُ : ما حَاكَ في نَفْسِكَ، وكَرِهْتَ أنْ يَطَّلِعَ عليهِ النَّاسُ). رواهُ مسلمٌ. وعَنْ وابِصَةَ بن مَعْبَدٍ رضي الله عنه قال : أتيتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم، فقالَ: (جِئْتَ تَسأَلُ عن البرِّ والإثمِ ؟) قُلْتُ : نعَمْ ، قال : (استَفْتِ قَلْبَكَ ، البرُّ ما اطْمَأنَّتْ إليهِ النَّفْسُ، وَاطْمَأنَّ إِليهِ القَلبُ، والإثمُ ما حَاكَ في النَّفسِ، وتَردَّدَ في الصَّدْرِ، وإنْ أفتاكَ النَّاسُ وأَفْتَوكَ) حَدِيثٌ حَسَنٌ ، رَوَيناهُ في مُسنَدَي الإمَامَينِ أَحمَد بنِ حَنبَل و الدَّارِمي بإِسنادٍ حَسَنٍ

“Dari an-Nawas bin Saman radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, Segala kebaikan adalah akhlak luhur, sedangkan dosa adalah segala yang meragukan dirimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya. (HR. Muslim)
Serta dari Wabishah bin Ma’bad radhiyallahu anhu, ia berkata, Aku telah datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan dan dosa? Aku menjawab, Benar. Beliau bersabda, Mintalah pendapat hatimu. Kebaikan adalah segala yang menenteramkan jiwa dan menenangkan hati, sedangkan dosa adalah segala yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, meskipun orang-orang memberikan fatwa yang lain kepadamu . (HR. Imam Ahmad bin Hambal dan ad-Darimi; hadits hasan).”

Hadits 28

BERPEGANG TEGUH KEPADA SUNNAH

عَن أَبي نَجِيحٍ العربَاضِ بنِ سَاريَةَ رضي الله عنه قَالَ: وَعَظَنا رَسُولُ اللهِ مَوعِظَةً وَجِلَتْ مِنهَا القُلُوبُ وَذَرَفَت مِنهَا العُيون. فَقُلْنَا: يَارَسُولَ اللهِ كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَأَوصِنَا، قَالَ: (أُوْصِيْكُمْ بِتَقوَى اللهِ عز وجل وَالسَّمعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلافًا كَثِيرَاً؛ فَعَلَيكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ المّهْدِيِّينَ عُضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فإنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ) رواه أبو داوُدَ والتِّرمِذِي وَقَال : حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
“Dari Abu Najih al-Irbadh bin Sariah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan kami nasihat yang membuat hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. Maka kami berkata, Wahai Rasulullah, seakan-akan ini merupakan nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah Taala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak, karena orang yang hidup setelahku akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Maka, hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran Khulafa ar-Rasyidin al-Mahdiyin, gigitlah dengan geraham kalian. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bidah adalah sesat. (Riwayat Abu Daud dan Turmudzi, dia berkata, Hasan shahih).”

Hadits 29

KUNCI-KUNCI SURGA

عَن مُعَاذ بن جَبَلٍ رضي الله عنه قَالَ: قُلتُ يَا رَسُولَ الله أَخبِرنِي بِعَمَلٍ يُدخِلُني الجَنَّةَ وَيُبَاعدني منٍ النار قَالَ: (لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيْمٍ وَإِنَّهُ لَيَسِيْرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ: تَعْبُدُ اللهَ لاَتُشْرِكُ بِهِ شَيْئَا، وَتُقِيْمُ الصَّلاة، وَتُؤتِي الزَّكَاة، وَتَصُومُ رَمَضَانَ، وَتَحُجُّ البَيْتَ. ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الخَيرِ: الصَّومُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الـمَاءُ النَّارَ، وَصَلاةُ الرَّجُلِ فِي جَوفِ اللَّيْلِ ثُمَّ تَلا : (تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ) حَتَّى بَلَغَ: (يَعْلَمُون) [السجدة : ١٧-١٦] ثُمَّ قَالَ: أَلا أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الأَمْرِ وَعَمُودِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ ؟ قُلْتُ: بَلَى يَارَسُولَ اللهِ، قَالَ: رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلامُ وَعَمُودُهُ الصَّلاةُ و ذروَةُ سَنَامِهِ الجِهَادُ ثُمَّ قَالَ: أَلا أُخبِرُكَ بِملاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ؟ قُلْتُ:بَلَى يَارَسُولَ اللهِ. فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ وَقَالَ: كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا. قُلْتُ يَانَبِيَّ اللهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ ؟ فَقَالَ: ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَامُعَاذُ. وَهَل يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِم أَو قَالَ: عَلَى مَنَاخِرِهِم إِلاَّ حَصَائِدُ أَلسِنَتِهِم) رواه والتِّرمِذِي وقال: حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

“Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu, dia berkata, Wahai Rasulullah, beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam surga dan menjauhkan saya dari neraka. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang besar, namun itu ringan bagi mereka yang dimudahkan Allah Taala, (Amal itu adalah): beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apa pun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadan dan pergi haji. Kemudian beliau berkata, Maukah aku beritahu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah tameng, sedekah akan mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam. Kemudian beliau membaca ayat (yang artinya). Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka beribadah kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan penuh harap, dan mereka menyedekahkan sebagian rezeki yang Kami berikan. Tiada satu pun jiwa yang mengetahui nikmat penyejuk hati yang disembunyikan sebagai balasan atas amal yang telah mereka lakukan. (QS. As-Sajdah: 16-17). Kemudian beliau bersabda, Maukah aku beritahu pokok dari segala perkara, tiangnya dan puncaknya? Aku menjawab, Tentu, wahai Nabi Allah. Beliau bersabda, Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad. Kemudian beliau bertanya, Maukah aku beritahu sesuatu (yang jika kalian laksanakan) maka kalian dapat memiliki semua itu? Saya berkata, Tentu, wahai Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda, Jagalah ini. Saya berkata, Wahai Nabi Allah, apakah kita akan dihukum juga atas apa yang kita bicarakan? Beliau bersabda, Bagaimana kamu ini! Bukankah seseorang tersungkur ke dalam neraka disebabkan buah ucapan lisan-lisan mereka? (Riwayat at-Turmudzi, dan dia berkata, Haditsnya hasan shahih).”

Hadits 30

HAK-HAK ALLAH

عَنْ أَبِيْ ثَعْلَبَةَ الخُشْنِيِّ جُرثُومِ بنِ نَاشِرٍ رضي الله عنه عَن رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (إِنَّ اللهَ فَرَضَ فَرَائِضَ فَلا تُضَيِّعُوهَا، وَحَدَّ حُدُودَاً فَلا تَعْتَدُوهَا وَحَرَّمَ أَشْيَاءَ فَلا تَنْتَهِكُوهَا، وَسَكَتَ عَن أَشْيَاءَ رَحمَةً لَكُمْ غَيْرَ نِسْيَانٍ فَلا تَبْحَثُوا عَنْهَا) حَدِيثٌ حَسَنٌ رواه الدَّارُقُطنِي وغيرُه

Dari Abu Tsalabah al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, Sesungguhnya Allah Taala telah mewajibkan beberapa perkara maka janganlah kamu meninggalkannya, dan Allah telah menetapkan beberapa batasan maka janganlah kamu melampauinya, Allah juga telah mengharamkan beberapa perkara maka janganlah kamu melanggarnya, serta Dia mendiamkan beberapa perkara sebagai rahmat bagimu, bukan karena lupa, maka janganlah kamu membicarakannya. (HR. Daraquthni; hadits hasan).

Hadits 31

ZUHUD

عَنْ أَبي العَباس سَعدِ بنِ سَهلٍ السَّاعِدي رضي الله عنه قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَبِـيّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُول الله: دُلَّنِـي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِـي اللهُ، وَأَحبَّنـي النَاسُ؟ فَقَالَ: (ازهَدْ في الدُّنيَا يُحِبَّكَ اللهُ ، وازهَدْ فِيمَا عِندَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ) حَدِيثٌ حَسَنٌ رَواه ابنُ ماجةَ وغيرُه بِأَساَنِيد حَسَنةٍ.

“Dari Abul Abbas Sahl bin Sad as-Saidi radhiyallahu anhu, ia berkata, Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu perbuatan yang jika aku mengerjakannya maka aku dicintai Allah dan dicintai manusia. Maka, beliau bersabda. Zuhudlah terhadap dunia, pasti Allah mencintaimu. dan zuhudlah terhadap kenikmatan yang ada di tangan manusia, pasti mereka mencintaimu. (Hadits hasan, riwayat Ibnu Majah dan yang lainnya dengan sanad-sanad yang hasan).”

Hadits 32

TIDAK BOLEH BERBUAT KERUSAKAN

عنْ أَبي سَعيدٍ سَعدِ بنِ مَالِك بنِ سِنَانٍ الخُدريِّ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ) حَدِيْث حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَةَ، وَالدَّارَقطْنِيّ وَغَيْرُهُمَا مُسْنَدًا، ورَوَاهُ مَالِكٌ في الـمُوَطَّأِ مُرْسَلاً عَنْ عَمْرٍو بنِ يَـحْيَى عَن أَبِيْهِ عَن النبي صلى الله عليه وسلم فَأَسْقَطَ أَبَا سَعِيْدٍ، ولَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضَاً.

“Dari Abu Said Saad bin Malik al-Khudri radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Tidak boleh ada dharar dan tidak boleh ada dhirar. (Hadits hasan, riwayat Ibnu Majah, Daraquthni, dan lain-lainnya, dengan menyebutkan sanad. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam al-Muwaththa dari Amr bin Yahya dari bapaknya dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam secara mursal, tanpa menyebut Abu Said. Hadits ini mempunyai beberapa jalan yang saling menguatkan).”

Hadits 33

KLAIM DAN BUKTI

عنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (لَوْ يُعْطَى النَّاسُ بِدَعْواهُم لَادَّعَى رِجَالٌ أَمْوالَ قَومٍ وَدِمَاءَهم، وَلَكِن البَيِّنةُ عَلَى الـمُدَّعِي، وَاليَمينُ عَلَى مَن أَنكَر) حَدِيثٌ حَسَنٌ رواه البَيهَقِي هَكَذا و بَعضُه في الصَّحِيحَين

“Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sekiranya setiap klaim orang diterima begitu saja, niscaya orang-orang akan mengklaim harta orang lain atau darahnya. Akan tetapi, haruslah ada bukti atau saksi bagi yang menuntut, dan sumpah bagi yang mengingkari (dakwaan). (HR. Baihaqi; hadits hasan; sebagian lafalnya ada pada riwayat Bukhari dan Muslim).”

Hadits 34

NAHI MUNKAR BAGIAN DARI IMAN

عَنْ أَبي سَعِيدٍ الخُدرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعتُ رِسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقولُ: (مَن رَأَى مِنكُم مُنكَراً فَليُغَــيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطعْ فَبِقَلبِه وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإيمَانِ) رواه مُسلِمٌ.

Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa di antaramu yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya (mencegahnya) dengan tangannya. Jika ia tak sanggup, maka dengan lisannya, dan jika tak sanggup juga, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.

Hadits 35

PERSAUDARAAN DALAM ISLAM

عَنْ أَبي هُرَيرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (لاَ تَحَاسَدوا، وَلاَتَنَاجَشُوا، وَلاَ تَبَاغَضُوا، وَلاَ تَدَابَروا، وَلاَ يَبِعْ بَعضُكُم عَلَى بَيعِ بَعضٍ، وَكُونوا عِبَادَ اللهِ إِخوَاناً، الـمُسلِمُ أَخو الـمُسلِم، لاَ يَظلِمهُ، وَلاَ يَـخذُلُهُ، وَلا يكْذِبُهُ، وَلايَـحْقِرُهُ، التَّقوَى هَاهُنَا - وَيُشيرُ إِلَى صَدرِهِ ثَلاَثَ مَراتٍ - بِحَسْبِ امْرِىءٍ مِن الشَّر أَن يَحْقِرَ أَخَاهُ الـمُسلِمَ، كُلُّ الـمُسِلمِ عَلَى الـمُسلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُه وَعِرضُه) رواه مُسلِمٌ

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Janganlah saling mendengki, saling melakukan najasy (dalam jual-beli), saling membenci, saling membelakangi, dan jangan membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Wahai hamba-hamba Allah, jadilah kalian bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzaliminya, menelantarkannya, berbohong kepadanya, dan menghinakannya. Takwa itu ada di sini (seraya beliau menunjuk dada beliau tiga kali). Derajat kejelekan pada diri seorang muslim setingkat dengan perbuatannya merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya. (HR. Muslim).”

Hadits 36

MEMBANTU SESAMA MUSLIM

عَنْ أَبي هُرَيرَة رضي الله عنه عَنِ النبِـيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (مَن نَفَّسَ عَنْ مُؤمِن كُربَةً مِن كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنهُ كُربَةً مِنْ كُرَبِ يَوم القيامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ على مُعسرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيهِ في الدُّنيَا والآخِرَة، وَمَنْ سَتَرَ مُسلِماً سَتَرَهُ الله في الدُّنيَا وَالآخِرَة، وَاللهُ في عَونِ العَبدِ مَا كَانَ العَبدُ في عَونِ أَخيهِ، وَمَنْ سَلَكَ طَريقاً يَلتَمِسُ فيهِ عِلماً سَهَّلَ اللهُ لهُ بِهِ طَريقاً إِلَى الجَنَّةِ، وَمَا اجتَمَعَ قَومٌ في بَيتٍ مِنْ بيوتِ اللهِ يَتلُونَ كِتابَ اللهِ وَيتَدارَسُونهُ بَينَهُم إِلّا نَزَلَت عَلَيهِم السَّكِينَة وَغَشِيَتهُم الرَّحمَة وحَفَّتهُمُ الـمَلائِكة وَذَكَرهُم اللهُ فيمَن عِندَهُ، و مَنْ بَطَّأ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بهِ نَسَبُهُ) رواه مُسلمٌ بِهذَا اللَّفظِ

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahualaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, Barangsiapa yang meringankan kesulitan dalam masalah dunia dari seorang mukmin, niscaya Allah akan meringankan kesulitannya di hari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang mengalami kesulitan, niscaya akan Allah mudahkan baginya urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya. Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, maka akan Allah mudahkan baginya jalan ke surga. Jika ada sekelompok orang berkumpul di salah satu rumah Allah (mesjid), mereka membaca kitab-kitab Allah dan saling mempelajarinya, niscaya ketenangan akan turun kepada mereka dan rahmat dilimpahkan kepada mereka, dan para malaikat mengelilingi mereka, serta Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk disisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, tidak bisa dipercepat oleh nasabnya. (Riwayat Muslim).”

Hadits 37

KEUTAMAAN DAN RAHMAT DARI ALLAH

عَن ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالى قَالَ: (إِنَّ الله كَتَبَ الحَسَنَاتِ وَالسَّيئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ؛ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمائَةِ ضِعْفٍ إِلىَ أَضْعَاف كَثِيْرَةٍ. وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً،وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً) رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ في صَحِيْحَيْهِمَا بِهَذِهِ الحُرُوْفِ

“Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Yang Mahasuci dan Mahatinggi, Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut. Barangsiapa yang ingin melaksanakan kebaikan namun dia tidak mengamalkannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan hingga kelipatan yang banyak. Jika dia berniat berbuat maksiat, kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya, Allah mencatatnya sebagai satu maksiat. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”

Hadits 38

WALI ALLAH

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : (إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِـيًّا فَقَد آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ. وَمَا تَقَرَّبَ إِلِيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبُّ إِلِيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ. ولايَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يُبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا. وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ) رواه البخاري

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah Taala berfirman, Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka sesungguhnya Aku menyatakan perang kepadanya. Tidak ada amalan yang dilakukan hamba-Ku untuk mendekatkan diri kepada-Ku yang lebih Aku cintai daripada amalan yang Aku wajibkan kepadanya. Tidak henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka jadilah Aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, sebagai tangannya yang ia gunakan untuk memegang, sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon kepada-Ku, pasti Aku kabulkan dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku lindungi. (HR. Al-Bukhari).”

Hadits 39

TIDAK DIANGGAP BERDOSA

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَال: (إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِي عَنْ أُمَّتِي الخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ) حَدِيثٌ حَسَنٌ رواه ابنُ مَاجَه و البَيهَقِي وغيرهما

“Dari Ibnu Abbas radhyiallahu anhuma, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah memaafkan dari umat-Ku kesalahan yang tidak disengaja, karena lupa, dan yang dipaksa untuk melakukannya. (Hadits hasan; riwayat Ibnu Majah, al-Baihaqi, dan lainnya).”

Hadits 40

DUNIA ADALAH LADANG AKHIRAT

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِـمَنْكبِـيَّ فَقَالَ: (كُنْ فِي الدُّنيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ) وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحتَ فَلا تَنْتَظِرِ الـمَسَاءَ. وَخُذْ مِن صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لـمَوْتِكَ. رواه البخاري

“Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memegang kedua pundak saya seraya bersabda, Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau orang yang melewati suatu daerah. Ibnu Umar berkata, Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk sakitmu, dan kehidupanmu untuk kematianmu. (HR. Al-Bukhari).”

Hadits 41

TANDA KEIMANAN

عَنْ أَبِيْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللهِ بِنِ عَمْرِو بْنِ العَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَواهُ تَبَعاً لِمَا جِئْتُ بِهِ) حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ رَوَيْنَاهُ فِي كِتَابِ الحُجَّةِ بِإسْنَادٍ صَحِيْحٍ

“Dari Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sampai hawa nafsunya tunduk kepada apa yang telah aku sampaikan. (Hadits hasan shahih dalam kitab al-Hujjah dengan sanad shahih).”

Hadits 42

LUASNYA AMPUNAN ALLAH

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ يَقُولُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: (يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوتَنِيْ وَرَجَوتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَو بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ استَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ لَو أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرضِ خَطَايَا ثُمَّ لقِيْتَنِي لاَتُشْرِك بِي شَيْئَاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغفِرَةً) رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحَيْحٌ
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Allah Taala berfirman, Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa seberat bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku (mati) dan engkau tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu apa pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan seberat bumi pula. (HR. At-Turmudzi, beliau mengatakan, Hadits hasan shahih).”


TAMAT.

Anonymous Web Developer

Blog idiots yg membahas tentang pengetahuan, tentang islam , multimedia , graphic design dan photography.

1 comment:

Berkomentarlah dengan baik